Prabowo-Erdogan Cari Cara Redam Dampak Perang Dagang

5 days ago 4

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki. Kunjungan tersebut sebagai tindaklanjut undangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berkunjung ke Indonesia Februari lalu.

Prabowo dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Erdogan. Philips Vermonte, Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) menyatakan dalam pertemuan Prabowo dan Erdogan, kedua negara akan memperkuat hubungan melalui perjanjian strategis, tak terkecuali di sektor perekonomian.

"Indonesia dan Turki akan memperkuat hubungan melalui perjanjian strategis dan komitmen terhadap multilateralisme saat Presiden Indonesia Prabowo mengunjungi Turki," beber Philips dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan Philips, masih banyak ruang yang dapat ditingkatkan untuk hubungan perdagangan antara Indonesia dan Turki. Sebelumnya, sudah ada kesepakatan untuk meningkatkan perdagangan kedua negara jadi berimbang senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 167 triliun (kurs Rp 16.700).

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sebagai negara adidaya juga akan jadi bahasan dalam pertemuan Prabowo dan Erdogan. Philips mengatakan Indonesia dan Turki akan mendorong asas multilateralisme atau kerja sama banyak negara untuk meredam dampak perang dagang.

"Indonesia dan Turki memiliki modalitas yang kuat untuk menegakkan semangat multilateralisme dalam lanskap global saat ini. Kedua negara adalah negara dengan komitmen kuat terhadap penyelesaian damai, dialog, dan inklusivitas, yang memposisikan mereka sebagai pendukung alami kerja sama internasional," sebut Philips.

Indonesia dan Turki juga telah aktif dan dapat secara aktif memanfaatkan platform seperti Developing Eight (D-8) dan OKI untuk memperjuangkan tindakan kolektif dalam agenda pembangunan, menumbuhkan rasa solidaritas dan tanggung jawab bersama di antara negara-negara berkembang.

Lebih jauh, kedua negara juga secara konsisten dan terus-menerus berupaya untuk memperbaiki lembaga-lembaga internasional. Sebagai negara-negara menengah yang berpengaruh, suara Indonesia dan Turki memiliki bobot dalam diskusi seputar reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, IMF, dan badan-badan multilateral lainnya.

Selain itu, sebagai negara dengan kekuatan menengah dan mayoritas penduduk muslim, Indonesia dan Turki juga memiliki landasan yang sangat kuat dalam hubungan bilateral.

Dalam lawatan Prabowo ke Turki, Philips bilang Indonesia akan terus mendorong semangat perdamaian, khususnya terkait konflik di Palestina. Dengan cara mendukung perdamaian abadi bagi Palestina melalui solusi dua negara dan mewujudkan stabilitas di Timur Tengah.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |