Puma-Hugo Boss Mau Sesuaikan Harga Jual di AS Gegara Tarif Trump

8 hours ago 1

Jakarta -

Imbas penetapan tarif tinggi terhadap barang-barang impor yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) terhadap puluhan negara, sejumlah perusahaan retail gaya hidup mulai mengevaluasi harga jualnya. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya Pandora, Puma, dan Hugo Boss.

Mengutip dari CNBC, ketiga perusahaan itu berencana mengevaluasi harga jualnya di Negeri Paman Sam jika tarif impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump mulai berlaku. Selain itu, perusahaan lainnya juga berencana mengubah rantai pasok dan membuka ruang mengubah perkiraan penjualan di tengah ketidakpastian kebijakan AS.

Diketahui, bulan lalu Trump mengumumkan bea masuk timbal balik yang besar terhadap semua mitra dagang AS. Bea masuk tersebut kemudian ditangguhkan selama 90 hari dan dikurangi menjadi 10% untuk sebagian besar negara kecuali China, sambil menanti hasil negosiasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sejumlah perusahaan di seluruh dunia mulai mempertimbangkan kembali biaya tersebut. Langkah ini telah dilakukan beberapa perusahaan besar, seperti Mattel, UPS dan Ford.

Perusahaan perhiasan asal Denmark Pandora, mengingatkan adanya kenaikan harga yang signifikan di seluruh industri perhiasan jika kebijakan tarif mulai berlaku. Adapun perusahaan ini memperoleh sekitar sepertiga penjualannya dari AS tetapi sangat bergantung pada manufaktur di Asia, terutama Thailand, Vietnam, India, dan China, yang mendorongnya untuk memperingatkan pada bulan April tentang potensi pukulan terhadap pendapatan.

"Kebanyakan penjual perhiasan yang berada di segmen harga tempat kami beroperasi, semuanya mengimpor dari suatu tempat di Asia. Jadi, bisa jadi jika tarif ini tetap berlaku, maka semua pihak yang terlibat akan lebih mahal," kata CEO Pandora Alexander Lacik, dikutip dari CNBC, Jumat (9/5/2025).

"Oleh karena itu, kita harus memperkirakan bahwa harga konsumen akan mengalami beberapa perubahan," tambahnya

Langkah serupa juga dilakukan oleh perusahaan olahraga asal Jerman Puma, yang membuka kemungkinan adanya kenaikan harga jualnya di AS. Saat ini, Puma sendiri tengah mempertimbangkan optimalisasi biaya di Negeri Paman Sam tersebut.

(rrd/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |