Grab-Goto Dikabarkan Merger, Apa Dampaknya ke Konsumen?

8 hours ago 2

Jakarta -

Wacana penggabungan dua perusahaan teknologi besar, Grab dan Goto, tengah menjadi perhatian sejumlah kalangan. Dua ekonom senior menyarankan agar rencana tersebut dikaji secara cermat, terutama dari sisi dampaknya terhadap persaingan usaha dan konsumen.

Pengamat ekonomi digital dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, menyampaikan bahwa aksi merger seharusnya dilandasi oleh kebutuhan yang jelas dalam pengembangan bisnis, bukan sekadar konsolidasi tanpa arah yang kuat.

"Kalau merger, biasanya ada kebutuhan yang mendorong, misalnya untuk meningkatkan valuasi atau memperluas ekosistem. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah, kebutuhan dari rencana ini apa?" ujar Nailul kepada dihubungi, Jumat (9/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nailul juga menyoroti kemungkinan berkurangnya pilihan bagi konsumen jika merger tersebut terealisasi, terutama bila kedua perusahaan memiliki layanan yang serupa.

Senada, pengamat ekonomi dari Segara Institute, Piter Abdullah, menilai bahwa konsolidasi di industri digital perlu memperhatikan keseimbangan antara pemain lokal dan asing. Menurutnya, dari empat pemain besar di sektor ini, hanya satu yang berasal dari dalam negeri.

"Dari empat pemain besar, tiga di antaranya adalah perusahaan asing yang punya jangkauan global. Sementara pemain lokal masih dalam tahap berkembang. Karena itu, peran regulator menjadi penting untuk menjaga persaingan tetap sehat," kata Piter.

Ia juga mengingatkan bahwa penggabungan antara dua perusahaan dalam sektor yang sama bisa memunculkan dominasi pasar, sehingga pengawasan dari otoritas perlu diperkuat.

"Merger seperti ini bukan hal baru. Tapi karena dua perusahaan ini berada dalam industri dan segmen yang serupa, penting bagi pemerintah untuk mengkaji secara menyeluruh agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi pelaku usaha lain maupun konsumen," tambahnya.

Meski demikian, baik Nailul maupun Piter sepakat bahwa keputusan merger adalah bagian dari strategi bisnis masing-masing perusahaan. Namun, keterlibatan pemerintah sebagai regulator tetap diperlukan untuk memastikan langkah tersebut berjalan sesuai dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia, RA Koesoemohadiani menyebut pihaknya memang menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak. Meskipun dia tak menjelaskan pihak mana yang dimaksud.

"Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak. Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan," ujarnya dalam keterbukaan informasi.

Koesoemohadiani mengatakan, pihaknya tetap memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci. Ia juga menegaskan belum ada keputusan apa pun yang diambil oleh GOTO.

"Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan," tegasnya.

(rrd/rir)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |