Jakarta -
Di balik kesuksesan brand sandal pria lokal Vantera, terdapat kisah perjuangan dari pemilik brand bernama Tiopilus yang memulai segalanya hanya bermodal tekad, keberanian untuk belajar, dan semangat pantang menyerah. Di usia 21 tahun, ia tetap melangkah dan membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk menciptakan karya yang berdampak.
Tiopilus mengatakan awal mula ia berniat untuk membangun usaha Vantera lantaran tak kunjung mendapatkan panggilan pekerjaan. Menurutnya, masa pandemi dan juga fresh graduate menjadi faktor sulitnya mencari pekerjaan.
"Gagasan untuk mendirikan Vantera muncul saat saya baru lulus kuliah di usia 21 tahun. Waktu itu masih masa pandemi COVID-19, dan mencari pekerjaan sebagai fresh graduate terasa sangat sulit. Apalagi waktu itu saya juga mengalami cedera yang membuat semakin sulit untuk mendapat panggilan pekerjaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tengah hari-hari saya menunggu panggilan kerja, saya mulai berpikir dibandingkan hanya terus menunggu mungkin ini saatnya mencoba usaha sendiri. Kebetulan saya punya kenalan di bidang konveksi, jadi saya memutuskan untuk mulai memproduksi sandal pria dan meluncurkan bisnis Vantera ini," sambungnya.
Tiopilus mengaku, bisnis ini dimulai dari skala kecil dan proses yang serba mandiri, mulai dari mencari konveksi yang cocok, belajar memahami bahan, hingga mengurus produksi sendiri.
"Saya benar-benar belajar semuanya secara otodidak sambil menjalankan bisnis ini. Dunia footwear sebelumnya bukan sesuatu yang saya pahami betul. Tapi saya yakin, kalau terus konsisten dan mau belajar, pasti akan ada hasilnya," ucapnya.
Setelah melalui riset yang matang dan memastikan setiap detail produk memiliki kualitas yang tepat, lahirlah Vantera sebagai brand sandal pria dengan karakter desain yang simpel, berkualitas, dan sesuai gaya hidup anak muda. Shopee menjadi titik awal Vantera muncul di tengah masyarakat luas sebagai pilihan sepatu lokal yang berkualitas pada tahun 2022.
Meskipun dipandang sebelah mata, Tipolius menilai, hal itu justru yang menjadi pemicu untuk dirinya agar selalu konsisten dalam membangun brand Vantera.
"Sebagai pengusaha muda, saya sering dipandang sebelah mata, apalagi saat harus bekerja sama dengan orang-orang yang jauh lebih berpengalaman. Tapi justru itu yang memacu saya untuk terus konsisten dan membuktikan kualitas produk Vantera," jelasnya.
Tiopilus menambahkan bahwa pencapaian ia dalam membangun brand Vantera tak terlepas dari waktu dan hasil kerja selama ini. Selain itu, menurutnya, bergabung bersama Shopee merupakan langkah tepat untuk memulai bisnis.
"Bergabung bersama Shopee menjadi langkah yang tepat untuk saya bisa memulai bisnis ini dengan mudah dan menjangkau target market yang sesuai. Lewat Shopee, saya juga bisa menunjukkan bahwa brand ini punya nilai dan kualitas yang tidak kalah dengan brand besar lainnya, dan dari situlah kepercayaan mulai tumbuh," ucapnya.
Langkah ini, membuat Vantera semakin berkembang hingga berhasil menjalankan operasional produksi secara mandiri di pabrik Tangerang.
Lebih dari 40 tenaga muda lokal yang kreatif turut serta mendukung Vantera. Selain itu, untuk memperkuat strategi pemasaran digital Vantera juga aktif memanfaatkan fitur Shopee, seperti Shopee Live dan Shopee Affiliate.
Vantera secara konsisten menjalankan sesi live streaming setiap hari dari pukul 9 pagi hingga 5 sore. Hal ini menjadi upaya interaktif yang tidak hanya membangun kedekatan dengan konsumen, tetapi juga terbukti efektif dan menyumbang hingga 25% dari total penjualan setiap bulannya.
Fitur dan kampanye dari Shopee telah membuka ruang interaksi yang lebih dekat dengan konsumen, membangun loyalitas, dan memperkuat posisi Vantera sebagai brand lokal yang tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan strategi pemasaran ini, Vantera berhasil memperluas jangkauan bisnis mereka, termasuk peningkatan penjualan hingga 5 kali lipat di kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini.
Dalam membangun Vantera, Tiopilus berusaha memahami kebutuhan konsumennya, yaitu anak muda yang tidak hanya mencari desain menarik, tetapi juga produk yang fungsional dan tahan lama.
Selain itu, Vantera tidak berhenti berinovasi di sandal pria saja. Langkah ekspansi mulai diarahkan ke produk lainnya yang menjadi incaran para konsumen pria, seperti sepatu dan tas.
"Saya ingin Vantera tidak hanya menjadi sebuah brand saja. Saya ingin Vantera bisa jadi ruang belajar, berkembang, dan berkontribusi yang inspiratif bagi banyak orang, terutama anak-anak muda yang sedang mencari arah," pungkas Tiopilus.
Sebagai informasi, untuk mendukung pertumbuhan brand lokal dan UMKM, Shopee menghadirkan beragam inisiatif, fitur, dan program dukungan bagi UMKM. Shopee juga memiliki kanal Shopee Pilih Lokal yang didedikasikan untuk menjadi wadah kurasi khusus bagi produk lokal berkualitas dengan penawaran khusus bagi pembeli produk lokal.
(akn/akn)