Amerika Serikat (AS) telah menggelontorkan dana hampir Rp3.000 triliun untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia sejak Februari 2022.
Agresi militer Rusia di Ukraina sudah berlangsung hampir 33 bulan lamanya (ilustrasi). (Foto: Arsip)
IDXChannel – Amerika Serikat (AS) telah menggelontorkan dana hampir Rp3.000 triliun untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia sejak Februari 2022. Hal itu terungkap lewat laporan Inspektur Jenderal Pentagon (Departemen Pertahanan AS).
Menurut laporan itu, jumlah seluruh dana yang dialokasikan Kongres AS untuk membantu Kiev sejak dimulainya agresi militer Moskow, 33 bulan silam telah mencapai USD182,99 miliar. Besaran tersebut setara Rp2.909,22 triliun dengan asumsi kurs saat ini.
"Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Kongres telah menganggarkan atau menyediakan setidaknya USD182,99 miliar untuk OAR (Operasi Atlantic Resolve) dan respons Ukraina yang lebih luas," bunyi laporan tersebut, seperti dikutip pada akhir pekan ini.
Menurut perinciannya, pengalokasian dana tersebut mencakup USD131,36 miliar untuk kegiatan dan bantuan terkait keamanan Ukraina. Sementara USD43,84 miliar diperuntukkan bagi program tata kelola dan pembangunan negara tetangga Rusia itu.
Dikatakan bahwa pos anggaran tersebut dikucurkan melalui sejumlah lembaga federal AS, termasuk Pentagon, Departemen Luar Negeri AS, dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Rusia sebelumnya pernah mengirimkan nota kepada Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) yang berisi peringatan atas pasokan senjata yang diberikan aliansi militer pimpinan AS itu ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pun menegaskan, setiap kontiner atau kargo yang berisi suplai senjata untuk Kiev akan menjadi target yang sah untuk diserang Moskow.
Presiden terpilih AS Donald Trump sebelumnya disebut-sebut bakal menghentikan bantuan keuangan kepada Ukraina jika dia kembali mengambil alih kendali Gedung Putih. Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, Maret lalu.
"Jika Amerika menyudahi pemberian senjata dan uang (ke Ukraina), dan Eropa mengikuti langkah mereka, perang akan berakhir," ujar Orban kepada stasiun TV lokal Hongaria, kala itu.