Saham emiten distributor perangkat telekomunikasi selular, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), naik signifikan pada Kamis (6/3/2025).
Saham Erajaya (ERAA) Naik 9 Persen, Tersengat Sentimen Ini. (Foto: Freepik)
IDXChannel - Saham emiten distributor perangkat telekomunikasi selular, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), naik signifikan pada Kamis (6/3/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ERAA ditutup melonjak 9,18 persen ke level Rp428 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp73,71 miliar dan volume perdagangan 175,0 juta saham.
Praktis, saham ERAA meningkat 14,44 persen dalam sepekan dan melambung 21,59 persen dalam sebulan belakangan.
Diwartakan sebelumnya, PT Eralink International, pemegang saham pengendali ERAA, memborong sebanyak 65,88 juta saham ERAA saat bursa saham mengalami fluktuasi tajam. Transaksi ini terjadi pada 28 Februari 2025.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada Selasa (4/3/2025), Direktur Eralink, Richard Halim Kusuma, menjelaskan bahwa pembelian saham tersebut dilakukan pada rentang harga Rp360 hingga Rp364 per saham.
Dengan harga pembelian tersebut, Eralink mengeluarkan dana sebesar Rp23,98 miliar. Setelah transaksi ini, kepemilikan Eralink meningkat dari 54,51 persen menjadi 54,93 persen, setara dengan 8,76 miliar saham. Sementara itu, berdasarkan data RTI, porsi saham publik tercatat sebanyak 7 miliar saham atau setara dengan 44,14 persen.
Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey, menilai bahwa pembelian saham oleh pengendali ini memberikan sinyal kepercayaan terhadap prospek emiten tersebut, terutama jika emiten tersebut memiliki fundamental yang baik dan prospek jangka panjang yang positif.
Optimisme pemegang saham pengendali ini sejalan dengan pergerakan harga saham ERAA. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam, saham ERAA tidak ikut tergerus.
“Saat IHSG anjlok tajam, ERAA justru menguat. Padahal pemegang saham publiknya terbilang besar, lebih dari 44 persen. Kondisi ini terbilang istimewa dan mungkin memang ada pergerakan yang menarik di saham ini sehingga tidak terjadi panic selling seperti di emiten lain,” kata analis Andhika.
Perlu dicatat, pembelian saham ERAA oleh Eralink terjadi berdekatan dengan pengumuman kerja sama antara emiten ini dengan Honor Indonesia sebagai mitra eksklusif. Melalui Erajaya Digital, ERAA akan menjalankan distribusi produk, pengembangan jaringan penjualan, operasional ritel, serta pelaksanaan aktivitas pemasaran lokal di seluruh Indonesia.
Honor, yang dulunya merupakan anak usaha Huawei, kini berdiri sebagai merek mandiri setelah dijual oleh Huawei pada 2020, seiring dengan sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan asal China tersebut.
Setelah meluncurkan serangkaian produk unggulan, Honor mencatatkan penjualan global tumbuh lebih dari 50 persen pada Desember 2024. Khusus untuk pasar Eropa, Honor mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 77 persen pada kuartal IV-2024 lalu. Honor telah masuk dalam daftar lima besar produsen smartphone di Eropa dan memberikan persaingan yang ketat kepada para pesaing lainnya.
“Melihat data penjualan Honor secara global, seharusnya smartphone ini akan diminati di Indonesia. Diproyeksi penjualan Honor akan mendorong pertumbuhan pendapatan ERAA,” ujarnya.
Fakta menarik lainnya terkait langkah anak usaha ERAA, yaitu PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), yang baru saja meluncurkan mobil listrik Xpeng seri X9 dan G6 di pasar Indonesia pada akhir pekan lalu. ERAL, yang merupakan Agen Pemegang Merek (APM) Xpeng, memperkenalkan produk mobil listrik berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
ERAA tercatat sebagai pemegang saham pengendali ERAL dengan kepemilikan sebesar 80 persen. Kerja sama ini menunjukkan transformasi bisnis ERAA dan ERAL yang berani merambah sektor otomotif, khususnya mobil listrik. Langkah ini semakin relevan mengingat saat ini mobil listrik tengah digemari masyarakat, dengan merek-merek seperti Wuling dan BYD turut bersaing di pasar.
Belum ada harga resmi dari Xpeng X9 dan G6 di Indonesia. Namun di China harga keduanya lebih terjangkau dibandingkan para kompetitornya. Bila harga jual Xpeng kompetitif maka akan menambah keunggulan bagi ERAL dalam melakukan penetrasi pasar di kendaraan listrik.
“Dengan ERAL menjadi APM dari XPENG, tentunya ini terobosan yang berani dan akan signifikan bagi pendapatan dan laba bersih ERAA dan ERAL pada masa depan," ujarnya.