Melalui private placement emiten dapat menjual sahamnya, menerbitkan obligasi, atau instrumen keuangan lainnya kepada investor tertentu dan terpilih.
Private Placement Adalah: Definisi, Tujuan, dan Dampaknya bagi Investor. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Dalam investasi saham, private placement adalah aksi korporasi di mana emiten menawarkan sahamnya secara tertutup kepada investor, umumnya investor dengan modal besar seperti reksa dana, dana pensiun, perusahaan modal ventura, dan sebagainya.
Private placement berbanding terbalik dengan Initial Public Offering dan rights issue, di mana emiten menawarkan sahamnya secara terbuka kepada publik. Penawaran saham seperti ini bertujuan untuk mengumpulkan modal dengan cepat dan efisien.
Melansir BNI Sekuritas (18/11), melalui private placement emiten dapat menjual sahamnya, menerbitkan obligasi, atau instrumen keuangan lainnya kepada investor tertentu dan terpilih, dengan harga dan syarat yang disepakati kedua belah pihak.
Dalam bahasa Indonesia, private placement disebut Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Kebalikannya adalah rights issue (Penerbitan Saham Baru Dengan Hak Memesan Terlebih Dahulu).
Private placement juga memungkinkan emiten untuk menghindari proses penawaran saham yang kompleks dan tentunya menelan biaya yang tidak sedikit.
Private Placement Adalah, Dampak Bagi Investor dan Harga Saham
Bagi emiten, private placement bermanfaat memberikan modal tambahan untuk kelangsungan usaha. Emiten mendapatkan dana segar dari investor terkait. Namun demikian, struktur kepemilikan saham perusahaan juga bisa berubah.
1. Oversupply Saham Beredar
Sementara bagi investor, salah satu dampak private placement yang kerap diantisipasi adalah oversupply saham di pasaran. Jika jumlah saham yang ditawarkan pada private placement terlalu besar, ini bisa mengakibatkan oversupply.
Kelebihan jumlah saham beredar berpeluang menekan pergerakan harga saham karena terlalu banyak penawaran daripada permintaan. Sedangkan investor yang merasa harga saham sudah terlalu rendah dapat memutuskan untuk cut loss.
2. Dilusi Kepemilikan
Dampak yang selanjutnya terjadi adalah dilusi kepemilikan. Kepemilikan investor di suatu perusahaan akan berkurang sebagai akibat dari penerbitan saham tambahan melalui private placement.
Misalnya, jika dulu Anda tercatat memiliki 0,0001 persen, setelah perusahaan menerbitkan saham baru berarti jumlah saham yang beredar pun meningkat, dan kepemilikan Anda bisa berkurang dari 0,0001 persen.
3. Kepercayaan Investor
Private placement dapat memberikan sinyal positif maupun negatif kepada para investor. Private placement yang diumumkan dengan sinyal positif dapat meningkatkan kepercayaan investor. Sebaliknya, jika meragukan maka dapat memengaruhi investor lainnya.
Untuk perusahaan dengan prospek yang menarik, mengikuti private placement adalah keputusan yang tepat bagi investor. Sebelum transaksi terjadi, emiten akan membagikan informasi mendetail terkait alasan perusahaan melakukan private placement.
Dari situ, investor akan mendapatkan gambaran lebih detail tentang prospek emiten yang bersangkutan di masa depan.
Itulah penjelasan singkat tentang private placement adalah.
(Nadya Kurnia)