Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyiapkan 23 proyek strategis melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Total nilai yang dibutuhkan untuk proyek-proyek tersebut mencapai lebih dari Rp 160 triliun.
Proyek tersebut menjadi salah satu pokok pembahasan yang dipaparkan Wakil Menteri (Wamen) PU Diana Kusumastuti saat pertemuan daring dengan Kantor Urusan Luar Negeri Kota Nantong, China dan Konsulat Jenderal Indonesia di Shanghai, Kamis (17/4).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2021, skema KPBU sebagai sarana mempercepat pembangunan infrastruktur melalui partisipasi swasta. Kementerian PU tengah menyiapkan sejumlah proyek strategis dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 160 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terdapat 10 proyek KPBU senilai Rp 42,57 triliun di sektor sumber daya air dan energi, serta 5 proyek lainnya senilai Rp 31,97 triliun yang mencakup sistem penyediaan air minum dan modernisasi irigasi," kata Diana dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/4/2025).
Selain itu, terdapat 8 proyek berskala besar senilai Rp 87,92 triliun yang siap ditawarkan, mencakup pembangunan jalan tol, energi terbarukan, serta sistem air dan irigasi. Secara akumulasi, total ada sebanyak 23 proyek strategis.
"Seluruh proyek ini dirancang sebagai peluang investasi yang menjanjikan dengan skema transparan, berbagi risiko, dan berkelanjutan bagi mitra publik dan swasta," imbuhnya.
Untuk mendukung iklim investasi, Indonesia terus menyederhanakan perizinan usaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) dan kebijakan perpajakan berbasis wilayah. Diana juga menegaskan, keterlibatan investor asing diatur secara jelas melalui UU Jasa Konstruksi dan UU Cipta Kerja, termasuk melalui mekanisme International Competitive Bidding.
Secara keseluruhan, prioritas pembangunan infrastruktur nasional 2025 difokuskan pada empat sektor utama yakni sumber daya air termasuk penguatan irigasi dan perlindungan pantai, jalan dan jembatan termasuk jalan tol dan flyover strategis, infrastruktur dasar di antaranya akses air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman, serta infrastruktur strategis seperti fasilitas pendidikan dan pasar rakyat.
"Target pembangunan akan terus ditingkatkan pada 2026 dengan skala dan jangkauan yang lebih luas, ujar Diana.
Diana mengapresiasi delegasi Pemerintah Kota Nantong atas ketertarikan dan keterlibatannya dalam menjajaki peluang kerja sama infrastruktur di Indonesia.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat memperkuat konektivitas dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara," tutupnya.
(shc/ara)