Jakarta -
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap bisnis waralaba jadi peluang penopang ekonomi nasional. Pertumbuhannya disebut masih cukup tinggi.
Salah satu waralaba atau franchise yang pertumbuhannya paling besar adalah bidang kuliner. Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Septo Soepriyatno mengatakan besarannya mencapai 40%.
"Berdasarkan data jumlah pelaku usaha waralaba yang pertama masih di kategori kuliner. Kuliner masih memegang sekitar lebih dari 40% bisnis waralaba. Jadi semua punya potensi yang bergerak yang sama," kata dia dalam konferensi pers Franchise, License, and Business Concept Expo & Conference (IFRA) di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, semua bidang usaha mempunyai potensi untuk berkembang. Untuk mengembangkan potensi bidang waralaba lainnya, Kemendag juga melakukan sejumlah upaya salah satunya menggandeng kampus-kampus di Indonesia.
"Kita banyak berkolaborasi dengan komunitas dan juga hadir di kampus-kampus pengolahan tinggi mengedukasi mahasiswa bagaimana mereka tidak hanya selesai kuliah. Jangan hanya melihat potensi peluang kerja sebagai pegawai negeri, tapi juga ada potensi yang lain selain itu, yaitu adalah melakukan wirausaha," terangnya.
Menurutnya pengembangan waralaba diperlukan di tengah ketidakpastian global. Jadi pertumbuhan ekonomi nasional tetap bergerak tumbuh.
Kemendag mencatat saat ini rasio jumlah kewirausahaan di Indonesia baru mencapai 3,35% dari total angkatan kerja sebanyak 4,9 juta wirausaha. Sementara target tahun ini dapat mencapai 4%.
"Sebagai perbandingan tentunya kita bisa lihat negara tetangga ya, wirausahawan di Malaysia itu mencapai 4,74%, Singapura 8,76%, dan Amerika Serikat mencapai 12%. Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan wirausaha nasional, antara lain melalui penguatan kemitraan usaha berbasis waralaba," jelas dia.
Simak juga video: Pilih Franchise Autopilot atau Reguler?
(ada/kil)