Sebelum diutus menjadi seorang rasul, Muhammad telah lebih dulu dikenal oleh masyarakat setempat sebagai pedagang yang jujur.
Meniru 5 Cara Dagang Muhammad SAW, Seorang yang Sukses Karena Jujur. (Foto: Istimewa)
IDXChannel—Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang sukses karena jujur. Beliau dikenal sebagai seorang pedagang andal yang sukses dan dipercaya oleh konsumen-konsumennya.
Melansir NU Online (19/11), Muhammad SAW belajar berdagang dari pamannya saat usianya masih 12 tahun. Namun lima tahun kemudian, pada usia 17 tahun, beliau telah memimpin rombongan dagang untuk berpergian ke negeri lain.
Muhammad SAW tidak hanya berdagang di negerinya sendiri. Saat pertama kali ikut pamannya berdagang, beliau sudah berpergian ke Syam (sekarang Suriah) untuk belajar berdagang.
Sepanjang perjalanan bisnisnya, Rasulullah SAW berdagang ke negeri-negeri tetangga seperti Yaman, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, dan sebagainya. Setidaknya ada 17 negeri pernah disinggahinya.
Sebelum diutus menjadi seorang rasul, Muhammad telah lebih dulu dikenal oleh masyarakat setempat sebagai pedagang yang jujur. Banyak orang mempercayai Muhammad karena sifatnya yang jujur.
Beberapa contoh manifestasi sifat jujur Muhammad SAW dalam praktik dagangnya adalah menjelaskan kondisi barang dagangannya tanpa ditutup-tutupi. Beliau selalu berupaya menjual barang dagangan yang berkualitas.
Namun jika ada suatu kecacatan pada produk yang dijualnya, maka Nabi Muhammad SAW bersedia memberitahu semua kekurangan barang dagangannya itu kepada pelanggan tanpa menutup-nutupi apa pun.
Mungkin terdengar sederhana, namun itikad baik semacam ini tidak selalu Anda temui saat berbelanja, baik di pasar ataupun di platform marketplace. Umumnya, orang justru melebih-lebihkan klaim kualitas barang dagangannya.
Salah satu contoh ketidakjujuran yang paling umum dilakukan oleh pedagang online masa kini adalah menampilkan foto barang yang tidak sesuai dengan kondisi aslinya. Atau mengaku barangnya ‘asli’, padahal tidak.
Sementara Nabi Muhammad SAW tidak pernah bersumpah untuk melebih-lebihkan klaim kualitas barangnya kepada para pelanggannya.
Nabi Muhammad SAW juga tidak mau melakukan perang harga dengan pedagang lain. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muhammad pernah berkata, “Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu.”
Contoh kejujuran lain dari Muhammad SAW adalah tidak mematok harga yang berlebihan. Harga jual yang beliau tetapkan sesuai dengan nilai komoditasnya. Selain itu, beliau juga tidak memonopoli komoditas, dan jujur dalam menimbang barang.
Jika dirangkum, berikut ini adalah contoh sifat jujur Nabi Muhammad SAW ketika menjadi saudagar:
- Menjual barang berkualitas
- Tidak berlebih-lebihan mengklaim mutu, atau tidak bersumpah berlebihan
- Menjelaskan kekurangan produk sesuai kondisi apa adanya
- Menimbang barang dagangan dengan benar dan adil
- Tidak mematok harga terlalu tinggi, sesuai dengan nilai komoditas
Selain jujur, Nabi Muhammad SAW juga dikenal selalu menghormati semua pelanggannya tanpa memandang status, juga dapat dipercaya ketika diberi amanah. Dengan cara berdagang seperti itu, tidak mengherankan Muhammad SAW menjadi saudagar yang sukses di usia muda.
Itulah kisah Nabi Muhammad SAW, seorang yang sukses karena jujur.
(Nadya Kurnia)