Hingga Jumat 15 November 2024, sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi masih terbatas.
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Ini Daftar Bandara yang Belum Beroperasi. Foto: MNC Media.
IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menyebar dan membatasi ruang gerak pesawat di udara.
Hingga Jumat 15 November 2024, sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi masih terbatas.
Tercatat, beberapa bandara yang belum beroperasi yaitu Bandara Frans Sales Lega Ruteng di NTT, Bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende, serta Bandara Frans Seda Maumere.
Sedangkan bandara yang sudah beroperasi yaitu Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandar Udara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana Larantuka, Wunopito Lembata, Bandar Udara Lede Kalumbang Tambolaka, Bandara Waingapu, serta Bandara Tardamu Sabu.
Meski sejumlah bandara sudah kembali beroperasi, beberapa maskapai masih membatalkan layanan penerbangan dengan alasan keselamatan.
"Di Bandara Komodo Labuan Bajo, misalnya, terdapat pembatalan 2 penerbangan domestik dan di Bandara Soa Bajawa terdapat 4 pembatalan penerbangan domestik," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo dalam keterangan resminya, Jumat (15/11/2024).
Sementara itu, layanan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Lombok mulai berlangsung normal, setelah sebelumnya sejumlah layanan penerbangan dari beberapa maskapai sempat mengalami penundaan dan pembatalan akibat terdampaknya ruang udara oleh erupsi abu vulkanik dari Gunung Lewotobi. Meski begitu, masyarakat diimbau tetap memperhatikan status penerbangan.
"Masyarakat harus selalu memperhatikan status penerbangan karena operasional bandara masih menyesuaikan situasi abu vulkanik yang bisa berubah sewaktu-waktu," kata Budi.