Jakarta -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan kebijakan tarif impor tinggi di puluhan negara dunia. Kebijakan tersebut dinilai tak terlepas dari latar belakang Trump sebagai seorang pengusaha.
Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengungkap kebijakan tarif Trump sebelumnya telah diterapkan pada periode pertamanya tahun 2017. Hal ini sejalan dengan slogan 'Make It America Great Again', di mana Trump berupaya membuat AS tetap menjadi negara adikuasa.
Pria yang akrab disapa CT ini mengatakan, langkah penerapan tarif Trump pada periode kedua kepemimpinannya lebih keras lagi terhadap puluhan negara. Ia menilai, kebijakan itu diambil agar AS bisa dapat untung lebih dulu dari negara lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa Presiden Trump ini adalah memiliki latar belakang pengusaha, dia adalah seorang Business Man. Seorang Business Man berpikir harus win, harus menguntungkan. Itu adalah philosopy Business, sehingga dia mengambil kebijakan yang mengubah dari tadinya konsep Amerika sebagai The Fathers of the Old the Countries, untuk bilang Amerika harus dapat untung lebih dahulu," kata CT dalam acara The Yudhoyono Institute 'Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global' di Ballroom Grand Sahid Jaya, Minggu (13/4/2025).
Karenanya, keputusan menaikkan tarif impor di periode kedua kepemimpinan Trump dilakukan. Di sisi lain, CT juga mengatakan Trump mengejek negara-negara lain yang dikenakan tarif sebagai penghamba AS.
"Ia mengejek negara-negara yang sekarang menghamba kepada Amerika untuk bagging kepada Amerika terhadap tarif yang diberikan untuk memberikan negosiasi," jelasnya.
Hingga saat ini, CT menyebut hanya ada satu negara yang menolak tunduk dengan kebijakan tarif Trump, yakni China. Hal ini menyulut eskalasi perang dagang antar AS dan China yang memicu ketidakpastian ekonomi.
Diketahui, AS menetapkan tarif yang tinggi kepada China sebesar 145%. Kemudian, China membalas tarif tersebut menjadi sebesar 125% dari sebelumnya 84%.
(kil/kil)