CT Setuju Pemerintah Efisiensi: Asal Kantong Rakyat Tebal!

1 day ago 5

Jakarta -

Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung mendukung langkah efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.

Akan tetapi, pria yang akrab disapa CT itu menekankan, efisiensi mesti dilakukan pada anggaran-anggaran yang tidak diperlukan.

"Saya setuju betul dan mendukung, penghematan itu perlu. Tapi yang memang tidak diperlukan, tapi yang diperlukan jangan dilakukan penghematan," kata CT dalam acara TheYudhoyonoInstitute 'Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global' di Ballroom Grand Sahid Jaya, Minggu (13/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu, CT menyebut kebijakan ini bukan kali pertama dilakukan pemerintah Indonesia. Sebelumnya, ia mengatakan kebijakan serupa juga diterapkan di era kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kala itu, SBY memintanya untuk memastikan perekonomian rakyat tetap terjaga. Adapun kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Saya ingat betul gaiden Pak SBY waktu saya di pemerintahan, biarkan kantong pemerintah tipis asal kantong rakyat tebal," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Dewan Ekonomi Nasional Chatib Basri mengatakan, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah adalah langkah yang tepat. Namun, ia nilai anggaran hasil efisiensi perlu dieksekusi segera.

Ia menilai, eksekusi penggunaan anggaran efisiensi perlu dialokasikan untuk sejumlah sektor yang memiliki dampak luas terhadap ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Jika anggaran tersebut lambat dialokasikan, ia menilai pemerintah sama seperti meminjam uang kepada perbankan melalui langkah efisiensi.

"Kalau eksekusinya baru muncul tahun depan, maka ini kita mirip pinjam uang dari bank, kita growth down, sudah turun, sudah bayar bunga, tapi tidak invest. Otu cost-nya mahal sekali. Jadi harus dipikirkan. Satu yang multiplier tinggi, yabg kedua adalah sektor yang bisa dieksekusi segera," jelasnya.

(kil/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |