Saham emiten milik Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk (PTRO) meningkat tajam pada perdagangan Senin (2/12/2024), menembus level tertinggi anyar.
Saham Petrosea (PTRO) Naik 7 Persen, Tembus ke Atas Rp20 Ribu. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Saham emiten milik Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk (PTRO) meningkat tajam pada perdagangan Senin (2/12/2024), menembus level tertinggi anyar.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.55 WIB, saham PTRO melesat 7,48 persen, menembus ke atas level psikologis Rp20.000, tepatnya ke level Rp21.200 per saham.
Di awal perdagangan, saham PTRO sempat menembus Rp21.500 per saham, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH).
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp74,44 miliar.
Dengan ini, dalam sebulan terakhir saham PTRO mendaki 18,55 persen dan sejak awal 2024 (YtD) melonjak 274,01 persen.
Sebelumnya, PTRO mengumumkan, perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (16/12/2024) pukul 10.00 WIB.
Rapat tersebut dijadwalan berlangsung di Indy Bintaro Office Park, Jl. Boulevard Bintaro, Sektor VII, Kav B7/A6 CBD Bintaro, Tangerang Selatan.
Mengutip pengumuman Pemanggilan RUPSLB di keterbukaan informasi BEI, mata acara tunggal dalam rapat tersebut adalah meminta persetujuan pemegang saham atas rencana pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari nilai nominal Rp50 menjadi Rp5 per saham.
PTRO memang berencana menggelar stock split dengan rasio 1:10, dari sebanyak 1 miliar saham akan menjadi 10,08 miliar saham.
“Perseroan berharap bahwa pemecahan nilai nominal saham dapat menjadikan harga saham perseroan lebih terjangkau oleh investor pasar modal, terutama pemegang saham perorangan, sehingga dapat meningkatkan likuiditas dan frekuensi perdagangan saham perseroan,” kata manajemen PTRO dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis (7/11).
Manajemen PTRO menjelaskan, harga saham yang lebih terjangkau diharapkan akan meningkatkan permintaan atas saham perseroan, menarik minat para calon investor baru dan memperluas basis pemodal, baik kelompok pemodal nasional maupun pemodal asing, serta klasifikasi pemegang saham perorangan dan badan usaha.
Secara umum, stock split tidak mengubah total nilai kapitalisasi pasar perusahaan, tetapi membuat harga per saham turun secara proporsional.
Hal ini sering kali berdampak positif karena harga saham yang lebih rendah dapat menarik minat lebih banyak investor untuk membeli saham tersebut.
Bagi investor, adanya stock split ini dapat dianggap sebagai peluang untuk berinvestasi di saham PTRO dengan harga per unit yang lebih rendah, tanpa mengubah proporsi kepemilikan mereka.
Namun, investor tetap perlu memperhatikan, stock split sendiri tidak secara langsung meningkatkan nilai fundamental perusahaan, dan kinerja saham setelah stock split tetap bergantung pada prospek bisnis dan fundamental PTRO ke depan.
Kabar lainnya, PTRO menandatangani kontrak senilai Rp4,03 triliun dengan PT Bara Prima Mandiri di Kalimantan Tengah untuk pengupasan lapisan penutup dan penggalian batu bara hingga 2032, dengan target produksi 135,46 juta BCM dan 7,35 juta ton batu bara. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.