Gema meyakini laju harga emas bakal kembali melenggang di zona hijau, dengan bergerak ke level USD3.030 per troy ounce.
Ditopang Sentimen Trade War AS, Harga Emas Diprediksi Menuju Rp2 Juta per Gram (foto: MNC media)
IDXChannel - Tingkat kepercayaan masyarakat yang demikian tinggi terhadap emas membuat terus menjadi jujugan investasi di tengah tekanan ekonomi global yang semakin tidak menentu.
Karenanya, pada pertengahan Maret 2025 lalu harga emas bahkan telah menembus level USD3.005 per troy ounce, atau sekitar Rp1.760.000 per gram, sekaligus mencatatkan rekor harga tertinggi sepanjang (all time high/ATH) bagi komoditas safe heaven tersebut.
Pengamat pasar modal dan investasi dengan pendekatan Astronacci, Gema Goeyardi, tren bullish tersebut telah diprediksi olehnya bahkan sejak 19 Februari 2025 silam, dan trennya masih berpotensi berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
"(Capaian ATH ini) Sudah kami prediksi sejak lama, yaitu pada 19 Februari 2025 lalu, karena memang momentum ini harus jadi perhatian market, dan masyarakat harus bisa memanfaatkan peluang ini," ujar Gema, dalam keterangan resminya, Sabtu (15/3/2025).
Dengan berbekal metode Time Trading Astronacci, Gema mengeklaim dapat menganalisa dan memproyeksikan secara tepat terkait tren pergerakan harga emas dalam beberapa waktu terakhir, dan beberapa periode ke depan.
Untuk periode paling dekat, misalnya, Gema meyakini laju harga emas bakal kembali melenggang di zona hijau, dengan bergerak ke level USD3.030 per troy ounce, atau di kisaran Rp1.765.808 per gram.
Sedangkan untuk periode menengah, harga emas diyakini Gema masih akan cukup menjanjikan, dan berpotensi terus melaju ke level USD3.105 per troy ounce, atau sekitar Rp1.835.741 per gram.
Terus perkasanya posisi harga saham tersebut, Gema menjelaskan, sebagai imbas dari sedang terjadinya perang harga (trade war) yang dipicu oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap China dan sejumlah negara yang dianggapnya sebagai ancaman bagi perekonomian AS.
Selain itu, sentimen juga datang dari indikasi penurunan suku bunga pada pertengahan 2025, yang mau tidak mau bakal cenderung memantik kepanikan di masyarakat, sehingga memperbesar aliran dana ke produk-produk investasi bertajuk safe haven. terutama emas.
"Meski, seperti layaknya terjada di pasar, dalam setiap tren kenaikan, tentu masih tetap ada fase koreksi yang harus diwaspadai. Meski sejauh ini, trennya masih tetap aman di jalur hijau," ujar Gema.
Karenanya, meski tren harga emas masih terus mendaki, pelaku pasar diminta Gema untuk tetap bijak dan awas dalam menentukan titik entry dan titik exit yang ideal, sehingga perolehan profit dapat lebih dimaksimalkan.
Bahkan, jika nantinya level USD3.105 per troy ounce atau Rp835.741v per gram benar-benar dapatv terlampaui, Gema pun yakin masih tersedia ruang yang cukup bagi harga emas untuk melanjutkan langkah positifnya menuju Rp2 juta per gram.
"Bisa saja (menuju Rp2 juta per gram). Meski ada catatan-catatan yang perlu diperhatikan, arah(harga emas)nya memang ke level itu (Rp2 juta per gram)," ujar Gema.
(taufan sukma)