4 Tips Hentikan Kebiasaan Suka Belanja Barang-Barang Mewah yang Tidak Diperlukan

3 hours ago 1

Suka belanja barang-barang mewah yang tidak diperlukan mengindikasikan perilaku boros dan impulsive buying.

 Freepik)

4 Tips Hentikan Kebiasaan Suka Belanja Barang-Barang Mewah yang Tidak Diperlukan. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Suka belanja barang-barang mewah yang tidak diperlukan mengindikasikan perilaku boros dan impulsive buying, yang jika tidak segera dikendalikan dapat berdampak buruk pada kesehatan finansial individu. 

Perilaku boros ditandai dengan impulsive buying, yaitu pembelian barang di luar perencanaan dan tanpa pertimbangan matang. Keputusan untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan ini biasanya didasari oleh hasrat sesaat atau tekanan lingkungan. 

Agar terhindar dari masalah keuangan berlarut-larut, seseorang harus mengatur pengeluaran uang sesuai kebutuhan dasarnya. Namun tidak semua orang mampu mengelola uangnya dengan baik, sehingga gaji yang diperolehnya seringkali habis tanpa sisa. 

Akibat kebiasaan suka belanja barang barang mewah yang tidak diperlukan dapat berakibat pada kesulitan menabung karena tidak ada uang tersisa, tidak mampu menghimpun dana darurat. 

Pada kasus-kasus ekstrem, kebiasaan ini dapat berujung pada tumpukan utang yang tidak selesai-selesai karena individu terus menerus membeli barang yang tidak diperlukan dengan kartu kredit atau layanan pay later. 

Berikut ini adalah cara menghilangkan kebiasaan suka belanja barang barang mewah yang tidak diperlukan. 

Cara Menghentikan Kebiasaan Suka Belanja Barang-Barang Mewah yang Tidak Diperlukan

1. Buat Anggaran 

Susunlah anggaran pengeluaran berdasarkan kebutuhan dasar. Ada pengeluaran tetap yang sifatnya tidak dapat ditawar, yakni pengeluaran untuk kebutuhan pokok selama satu bulan untuk menunjang kehidupan sehari-hari. 

Misalnya uang sewa kos/kontrakan, bayar tagihan listrik dan air, belanja kebutuhan pangan, belanja kebutuhan kebersihan rumah dan tubuh, dan uang transportasi untuk berpergian kerja. 

Hitunglah semua pengeluaran kebutuhan pokok, angka yang Anda perolah adalah jumlah biaya yang Anda butuhkan untuk hidup dengan nyaman. Di luar biaya ini, berarti pengeluarannya bersifat tidak tetap, dapat ditunda, atau diganti (substitusi). 

Jika Anda sudah memiliki keluarga dan anak, jumlah pengeluaran kebutuhan pokok yang harus dikeluarkan setiap bulan otomatis bakal bertambah. Terlebih jika anak sudah memasuki usia sekolah. 

2. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan 

Pahami betul apa perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Kebutuhan adalah sesuatu yang bersifat wajib dan tidak dapat ditunda apalagi ditawar, pengeluarannya bersifat urgen dan harus dipenuhi agar kehidupan berjalan lancar. 

Sementara keinginan bersifat sementara dan dapat ditunda, rasa ingin memiliki suatu barang biasanya muncul karena hasrat, yang juga muncul hanya sesaat. Kemunculan hasrat dalam pikiran seseorang tidak akan bertahan selama-lamanya. 

3. Terapkan Jeda

Jika muncul hasrat untuk membeli barang, terapkan jeda untuk memberi jarak pada pikiran dan emosi Anda. Paksakan diri Anda untuk memberi jeda selama satu atau dua minggu begitu merasa ingin membeli barang. 

Selama waktu jeda, berilah kesempatan pada diri Anda untuk memberikan sugesti untuk tidak membeli barang itu, ingatlah bahwa barang itu dapat dibeli nanti. Setelah lewat satu atau dua minggu, lihatlah kembali barang tersebut, biasanya keinginan untuk membeli sudah tidak terlalu menggebu-gebu. 

4. Persulit Akses

Salah satu cara untuk memaksa diri agar berhenti membeli barang yang tidak perlu adalah membatasi akses atau mempersulit diri sendiri untuk belanja. Misalnya dengan menghapus aplikasi e-commerce. 

Atau menghapus aplikasi media sosial. Anda juga bisa memaksa diri untuk menabung dengan membuka tabungan berjangka, di mana bank akan mendebet sejumlah uang secara otomatis setiap bulan di tanggal yang sama. 

Dengan cara ini, Anda memaksa diri untuk tidak belanja sembarangan (karena uangnya terbatas) sekaligus memaksa diri untuk menabung. 

Itulah penjelasan singkat tentang suka belanja barang barang mewah yang tidak diperlukan dan cara menghentikan kebiasaannya.  

(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |