Sektor otomotif nasional menghadapi berbagai tantangan menjelang 2025, dengan kenaikan pajak menjadi salah satu penghalang utama.
Peluang dan Tantangan di Sektor Otomotif, Saham Ini Jadi Jagoan. (Foto: Freepik)
IDXChannel - Sektor otomotif nasional menghadapi berbagai tantangan menjelang 2025, dengan kenaikan pajak menjadi salah satu penghalang utama.
RHB Sekuritas, dalam riset yang terbit pada 10 Desember 2024, menilai penjualan kendaraan roda empat (4W) dan roda dua (2W) hingga November 2024 masih sesuai ekspektasi.
Namun, pemulihan penjualan di tahun mendatang berpotensi terhambat oleh pemberlakuan pajak opsen dan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan kendaraan 4W secara wholesale pada November mencapai 74.300 unit, turun 3,6 persen secara bulanan dan 11,9 persen secara tahunan.
Hingga November, total penjualan mencapai 784.700 unit, atau 92 persen dari target RHB untuk 2024. Sementara itu, penjualan 2W domestik tercatat 512.900 unit pada November, turun 5,8 persen secara bulanan, tetapi masih tumbuh 2,1 persen secara tahunan, mencapai 93 persen dari estimasi sepanjang tahun.
Namun, 2025 diperkirakan menjadi tahun yang berat bagi sektor ini. Pemberlakuan pajak opsen yang akan menambah 66 persen pada pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), ditambah kenaikan PPN menjadi 12 persen (dari 11 persen di 2024), dikhawatirkan akan meningkatkan harga jual kendaraan.
Meski sebelumnya GAIKINDO optimistis terhadap pemulihan penjualan, dengan target wholesale kendaraan 4W mencapai 900.000 unit pada 2025 dan 1 juta unit pada 2026, kenaikan pajak ini bisa menjadi penghambat.
“Hal ini, ditambah dengan lemahnya daya beli, menunjukkan bahwa pemulihan volume penjualan akan menghadapi tantangan pada 2025 dan seterusnya,” kata analis RHB Sekuritas.
Di sisi lain, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan kabar baik dengan rencana insentif pajak baru yang sedang diajukan kepada pemerintah. Insentif ini diharapkan tidak hanya menguntungkan kendaraan listrik berbasis baterai (EV), tetapi juga kendaraan hybrid.
Sepanjang 10 bulan pertama 2024, pasar kendaraan hybrid tumbuh 18 persen secara tahunan dengan penjualan 45.900 unit, atau 6,5 persen dari total wholesale kendaraan 4W domestik. Dukungan terhadap segmen ini dinilai penting untuk memperkuat pangsa pasar kendaraan energi baru.
RHB Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasinya pada sektor otomotif, yakni netral, dengan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebagai pilihan utama.
Perusahaan ini diyakini masih mampu memanfaatkan permintaan untuk suku cadang dan layanan pengganti, terlepas dari tantangan yang ada di pasar kendaraan baru. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.