Bill Gates Sebut Pembubaran USAID Bisa Bikin Jutaan Nyawa Melayang

5 hours ago 3

Jakarta -

Bill Gates menegur sesama miliarder teknologi Elon Musk atas pemotongan anggaran pemerintah AS di bawah pengawasannya melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Gates mengatakan pemotongan dana Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) akan menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia.

Peringatan dari Gates muncul setelah pemerintahan Trump mengambil langkah-langkah untuk membubarkan USAID dan menghentikan misi bantuan luar negeri. Beberapa minggu setelah itu, banyak lembaga nirlaba mengalami pembatalan kontrak atau pembayaran sporadis.

"Ketika Elon masuk pemerintahan, jika tujuannya benar-benar tentang efisiensi atau penggunaan AI, tentu saja kita perlu membuat pemerintah lebih efisien. Jika memang itu yang diinginkannya, maka itu adalah hal yang terpuji untuk menginvestasikan waktu dan keahliannya (di dalamnya)," kata Gates dikutip dari CNN Business, Senin (12/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faktanya adalah bahwa hal itu berubah menjadi pemangkasan terhadap orang-orang ini," tambah dia.

Gates bilang bahwa dunia sedang dalam darurat kesehatan global karena pemotongan anggaran untuk program kesehatan oleh pemerintah AS dan Eropa. Komentar dari Gates muncul setelah ia mengumumkan rencana untuk menyumbangkan US$ 200 miliar (setara Rp 3.236 triliun) atau hampir semua kekayaan pribadinya, melalui Yayasan Gates selama 20 tahun ke depan sebelum menutup organisasi tersebut.

Keputusan itu dimotivasi sebagian oleh kekhawatiran bahwa kemajuan dalam meningkatkan kesehatan global sedang mandek atau bahkan berbalik arah. Tindakan Musk dalam pemerintahan Trump kini memperburuk keadaan, kata Gates.

"Saya pikir jika Anda muncul dan berkata, dalam dua bulan, Anda dapat memangkas US$ 2 triliun dari anggaran US$ 7 triliun, Anda tidak akan berhasil," kata Gates.
Gates mengkritik, misalnya, klaim palsu Elon Musk pada Februari bahwa pemerintah AS menghabiskan US$ 50 miliar untuk alat kontrasepsi bagi Gaza, yang kemudian diakui Musk tidak benar. Gates juga mengecam karakterisasi negatif Musk terhadap pekerja USAID, yang sebelumnya disebut Musk sebagai 'orang gila radikal' dan 'anti-Amerika'. Sebaliknya, Gates justru menyebut mereka 'pahlawan'.

"Selain militer, mereka sama terhormatnya dan mereka adalah wajah Amerika bagi orang-orang yang kita ingin hidup bersama kita, dan kita ingin sistem kesehatan mereka melacak potensi pandemi. Menjelek-jelekkan mereka sangat tidak adil," tambahnya.

Yayasan Gates telah menghabiskan lebih dari US$ 100 miliar (setara Rp 1.618 triliun) sejak didirikan pada 2000, bermitra dengan lembaga pemerintah dan lembaga nirlaba lainnya di seluruh dunia untuk mengatasi tantangan kesehatan.

Pekerjaan organisasi tersebut mencakup pengembangan vaksin baru, alat diagnostik, dan mekanisme pemberian perawatan untuk memerangi penyakit di seluruh dunia. Gates mengatakan bahwa meskipun Musk adalah seorang jenius di beberapa bidang dalam kesehatan global, itu bukanlah fokus utamanya.

"Jika itu adalah pemotongan yang sederhana dan tantangan untuk menjadi lebih efisien, saya baik-baik saja dengan itu. Namun 80%, itu akan menjadi jutaan kematian dan itu adalah kesalahan," tegas Gates.

(kil/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |