AS dan China Akhirnya Sepakat Turunkan Tarif Impor!

4 hours ago 2

Jakarta -

Perwakilan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China mengumumkan bahwa mereka telah sepakat untuk memangkas tarif resiprokal untuk saat ini. Hal ini lantaran kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut berusaha untuk mengakhiri perang dagang yang telah mengganggu prospek global dan membuat pasar keuangan mengalami gonjang-ganjing.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk menghentikan sementara penerapan tarif impor selama 90 hari dan bilang bahwa tarif akan turun lebih dari 100 poin persentase menjadi 10%.

"Kedua negara mewakili kepentingan nasional mereka dengan sangat baik. Kami berdua memiliki kepentingan dalam perdagangan yang seimbang, AS akan terus bergerak ke arah itu," kata Bessent mengutip dari Reuters, Senin (12/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bessent juga bertemu dengan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, setelah pembicaraan pada pekan lalu, di mana kedua belah pihak memuji kemajuan dalam mempersempit perbedaan.

Pertemuan yang dilaksanakan di Jenewa itu merupakan interaksi tatap muka pertama antara pejabat ekonomi senior AS dan China, sejak Presiden AS Donald Trump kembali berkuasa dan meluncurkan serangan tarif global yang memberlakukan bea masuk yang sangat besar terhadap China.

Sejak menjabat per Januari, Trump telah menaikkan tarif yang dibayarkan oleh importir AS untuk barang-barang dari China menjadi 145%. Tarif ini dinilai sebagai tambahan dari tarif yang dikenakannya pada banyak barang China, selama masa jabatan pertamanya dan bea yang dikenakan pada saat pemerintahan Biden.

China membalas dengan memberlakukan pembatasan ekspor pada beberapa komoditas yang memiliki peran penting bagi produsen senjata dan barang-barang elektronik konsumen AS, dan menaikkan tarif pada barang-barang AS menjadi 125%.

Sengketa tarif menyebabkan perdagangan dua negara ini senilai hampir US$ 600 miliar terpaksa berhenti, mengganggu rantai pasokan, memicu kekhawatiran akan stagnasi ekonomi, dan memicu sejumlah PHK.

(kil/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |