Saham Prajogo Pangestu Melesat, BRPT dan TPIA Naik 10 Persen

1 month ago 22

Saham emiten yang dikendalikan taipan Prajogo Pangestu naik signifikan pada Senin (25/11/2024) siang. Beberapa nama berusaha memutus tren negatif belakangan ini

 Barito Pacific)

Saham Prajogo Pangestu Melesat, BRPT dan TPIA Naik 10 Persen. (Foto: Barito Pacific)

IDXChannel – Saham emiten yang dikendalikan taipan Prajogo Pangestu naik signifikan pada Senin (25/11/2024) siang. Beberapa nama berusaha memutus tren negatif belakangan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.24 WIB, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melesat 10,62 persen ke Rp882 per saham, dengan nilai transaksi Rp219,8 miliar dan volume perdagangan 255,8 juta saham.

Saham BRPT dalam tren menurun (downtrend) setidaknya sejak Oktober lalu, terkoreksi 10,89 persen dalam sebulan.

Penguatan ini membuka peluang untuk mengakhiri tren penurunan tersebut.

Untuk itu, saham BRPT perlu secara konsisten menembus dan bertahan di atas level 1.060 untuk mengonfirmasi berakhirnya downtrend. Level ini merupakan batas lower high terakhir yang harus dilewati agar pola tren berubah menjadi naik (uptrend).

Kabar teranyar, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat BRPT di level idA+ (Single A Plus), dengan prospek perusahaan di posisi Stabil.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh dua analis Pefindo, Ayuningtyas Nur Paramitasari dan Kresna Piet Wiryawan, penetapan peringkat idA+ dengan prospek Stabil tersebut menunjukkan bahwa BRPT memiliki komitmen keuangan jangka panjang yang kuat.

"Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya," kata Direktur Utama Pefindo, Irmawati, dalam laporan pemeringkatan yang dirilis, di Jakarta, Senin (11/11/2024).

Penetapan peringkat BRPT tersebut didasari data dan informasi Perseroan, serta laporan keuangan (unaudited) per 30 September 2024 dan per 31 Desember 2023. Peringkat BRPT di level idA+ dengan prospek Stabil ini berlaku selama kurun 8 November 2024 hingga 30 September 2025.

"Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan," kata Irmawati.

Selain BRPT, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga terkerek, yakni sebesar 10,24 persen ke Rp7.000 per saham.

Saham TPIA juga tengah berusaha membalik arah, dari downtrend ke uptrend. Saat ini, saham TPIA jatuh 23,35 persen dalam sebulan.  

Berita terbaru, Glencore dan Chandra Asri sedang mempersiapkan penyelesaian akuisisi kilang Shell di Singapura, dengan pembentukan perusahaan operasi baru bernama Aster Chemicals and Energy.

Menurut sumber kepada Reuters, 13 November 2024, kilang tersebut diperkirakan mulai beroperasi di bawah struktur baru pada Desember, sementara akuisisi dijadwalkan rampung pada kuartal I-2025 setelah mendapat persetujuan regulator.

Kilang Bukom, yang memiliki kapasitas 237.000 barel per hari, akan tetap memasok sekitar 20 persen produk olahannya, seperti bensin dan diesel, kepada Shell melalui perjanjian selama dua tahun.

Shell sebelumnya mengumumkan penjualan kilang ini pada Mei 2024, menandai akhir era fasilitas yang dibangun sejak 1961.

Glencore akan mulai memasok minyak mentah ke kilang ini pada Februari 2025, sementara Chandra Asri berencana mengkonsolidasikan pembelian nafta untuk pabrik petrokimianya di Indonesia, Thailand, dan Singapura.

Kerja sama ini memperkuat posisi Chandra Asri di pasar petrokimia sekaligus meningkatkan fleksibilitas perdagangan Glencore di Asia.

Kenaikan tajam keduanya berbarengan dengan apresiasi harga saham Prajogo lainnya.

Sebut saja, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mendaki 2,61 persen, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tumbuh 1,47 persen, dan PT Petrosea Tbk (PTRO) terkerek 0,79 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |