Ditopang Bisnis Pengolahan Limbah, EBITDA TBS Energi (TOBA) Tumbuh 34,5 Persen

4 hours ago 1

Perseroan juga mencatat Laba Bersih Tahun Berjalan (Net Income) sebesar USD47,98 juta.

Ditopang Bisnis Pengolahan Limbah, EBITDA TBS Energi (TOBA) Tumbuh 34,5 Persen

Ditopang Bisnis Pengolahan Limbah, EBITDA TBS Energi (TOBA) Tumbuh 34,5 Persen

IDXChannel - Upaya transformasi bisnis yang dilakukan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) diklaim berjalan lancar dan sesuai harapan.

Klaim tersebut, di antaranya, didasarkan pada tren pertumbuhan yang terjadi pada sejumlah segmen bisnis baru perusahaan, seperti bisnis pengelolaan limbah, energi terbarukan, serta ekspansi kendaraan listrik melalui Electrum.

Deretan bisnis tersebut merupakan wujud ekspansi yang diandalkan TOBA dalam transformasinya menuju bisnis berkelanjutan.

"Kinerja keuangan di 2024 menunjukkan bahwa strategi kami dalam melakukan transisi dari bisnis berbasis batubara menuju bisnis berkelanjutan berhasil membukukan hasil positif. Segmen pengelolaan limbah, misalnya, kini mulai matang, dan telah menunjukkan potensi pertumbuhan yang cukup besar dan menjanjikan," ujar Presiden Direktur TOBA, Dicky Yordan, dalam keterangan resminya, Kamis (13/3/2025).

Di sepanjang 2024 lalu, menurut Dicky, pihaknya berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD445,6 juta, dengan EBITDA yang disesuaikan mencapai USD131,4 juta. Capaian tersebut terhitung tumbuh 34,5 persen dibanding realisasi EBITDA pada 2023, yang tercatat masih USD97,7 juta.

Pada saat yang sama, laba operasi (Operating Income) Perseroan juga meningkat sebesar 46,9 persen, dari semula USD63,9 juta pada 2023 menjadi USD93,9 juta pada 2024 lalu, dengan margin laba kotor meningkat menjadi 18,2 persen.

Perseroan juga mencatat Laba Bersih Tahun Berjalan (Net Income) sebesar USD47,98 juta, meningkat signifikan dibandingkan USD20,85 juta pada 2023 lalu.

"(Capaian) Ini mencerminkan solidnya kinerja Perseroan di sepanjang 2024 ini," ujar Dicky.

Dengan segala capaian yang berhasil diraih tersebut, dikatakan Dicky, sekaligus menegaskan posisi TOBA sebagai salah satu perusahaan Indonesia yang secara aktif bertransformasi dari bisnis berbasis batubara menuju bisnis non-fosil yang lebih ramah lingkungan, di bawah kerangka komitmen TBS2030.

Dicky menjelaskan, periode 2024 lalu juga sekaligus menandai kemajuan penting dalam perjalanan TBS menuju target karbon netral di 2030 mendatang.

Salah satu langkah strategis yang ditempuh yaitu penandatanganan perjanjian divestasi aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara dengan total kapasitas 200 MW, yang secara efektif akan mengurangi emisi Perseroan sebesar 80 persen.

"Selain itu, kami juga terus memperluas kapasitas energi terbarukan, dengan dimulainya konstruksi 46 MWp pembangkit listrik tenaga surya terapung, serta ekspansi signifikan dalam ekosistem motor listrik (EV) melalui anak usaha Electrum, yang pada akhir 2024 telah mengoperasikan lebih dari 4.400 unit motor listrik di Indonesia," ujar Dicky.

Tak hanya itu, langkah besar lain yang diambil TOBA pada 2024 adalah penandatanganan perjanjian akuisisi bisnis pengelolaan limbah terintegrasi, yaitu Sembcorp Environment di Singapura. 
Melalui akuisisi ini, lanjut Dicky, diharapkan dapat memperkuat posisi TBS sebagai pemimpin dalam industri pengelolaan limbah di tingkat regional.

"Strategi kami jelas dan terarah, yaitu terus memperkuat bisnis berbasis keberlanjutan dengan tujuan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi lingkungan dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan pondasi keuangan yang solid dan eksekusi strategi yang konsisten, kami yakin dapat  mewujudkan komitmen TBS2030 dengan optimal," ujar Dicky. 

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |