Saham emiten besutan taipan Prajogo Pangestu terkoreksi pada Senin (9/12/2024), usai mencatatkan kinerja positif selama pekan lalu.
Saham Prajogo Pangestu Kompak Merah, Terimbas Aksi Ambil Untung. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Saham emiten besutan taipan Prajogo Pangestu terkoreksi pada Senin (9/12/2024), usai mencatatkan kinerja positif selama pekan lalu.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.33 WIB, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) turun 1,32 persen ke level Rp24.375 per saham.
Sebelumnya, pada Jumat (6/12) pekan lalu, saham PTRO ditutup naik tajam 3,78 persen ke Rp24.800 per saham, setelah berhasil menembus level psikologis penting Rp25.000—tepatnya Rp25.225 per saham pada perdagangan intraday hari tersebut.
Level Rp25.225 per saham pada Jumat lalu tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) baru untuk saham PTRO.
Dalam sepekan saham PTRO tumbuh 9,18 persen dan dalam sebulan melejit 33,56 persen.
Sebelumnya, PTRO mengumumkan, perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (16/12/2024) pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai.
Rapat tersebut dijadwalan berlangsung di Indy Bintaro Office Park, Jl. Boulevard Bintaro, Sektor VII, Kav B7/A6 CBD Bintaro, Tangerang Selatan.
Mengutip pengumuman Pemanggilan RUPSLB di keterbukaan informasi BEI, mata acara tunggal dalam rapat tersebut adalah meminta persetujuan pemegang saham atas rencana pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari nilai nominal Rp50 menjadi Rp5 per saham.
PTRO memang berencana menggelar stock split dengan rasio 1:10, dari sebanyak 1 miliar saham akan menjadi 10,08 miliar saham.
“Perseroan berharap bahwa pemecahan nilai nominal saham dapat menjadikan harga saham perseroan lebih terjangkau oleh investor pasar modal, terutama pemegang saham perorangan, sehingga dapat meningkatkan likuiditas dan frekuensi perdagangan saham perseroan,” kata manajemen PTRO dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis (7/11).
Manajemen PTRO menjelaskan, harga saham yang lebih terjangkau diharapkan akan meningkatkan permintaan atas saham perseroan, menarik minat para calon investor baru dan memperluas basis pemodal, baik kelompok pemodal nasional maupun pemodal asing, serta klasifikasi pemegang saham perorangan dan badan usaha.
Secara umum, stock split tidak mengubah total nilai kapitalisasi pasar perusahaan, tetapi membuat harga per saham turun secara proporsional.
Hal ini sering kali berdampak positif karena harga saham yang lebih rendah dapat menarik minat lebih banyak investor untuk membeli saham tersebut.
Bagi investor, adanya stock split ini dapat dianggap sebagai peluang untuk berinvestasi di saham PTRO dengan harga per unit yang lebih rendah, tanpa mengubah proporsi kepemilikan mereka.
Namun, investor tetap perlu memperhatikan, stock split sendiri tidak secara langsung meningkatkan nilai fundamental perusahaan, dan kinerja saham setelah stock split tetap bergantung pada prospek bisnis dan fundamental PTRO ke depan.
Kabar lainnya, PTRO menandatangani kontrak senilai Rp4,03 triliun dengan PT Bara Prima Mandiri di Kalimantan Tengah untuk pengupasan lapisan penutup dan penggalian batu bara hingga 2032, dengan target produksi 135,46 juta BCM dan 7,35 juta ton batu bara.
Selain PTRO, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga terimbas aksi ambil untung (profit taking), minus 2,00 persen, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merosot 1,57 persen, dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) terdepresiasi 3,46 persen.
Setali tiga uang, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memerah 1,76 persen ke Rp8.375 per saham usai reli kenaikan 5 hari beruntun.
Sebelumnya, BREN mengumumkan dividen tunai interim senilai Rp506 miliar yang diambil dari tahun buku 2024. Dividen emiten milik taipan Prajogo Pangestu itu akan cair pada akhir tahun.
"Perseroan akan membagikan dividen interim sebesar Rp506 miliar atau Rp3,78 per saham," kata Corporate Secretary BREN, Merly dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/12/2024).
Keputusan pembagian dividen interim tersebut diambil dalam rapat jajaran direksi BREN yang disetujui lewat keputusan sirkuler Dewan Komisaris pada 2 Desember 2024.
Dividen tersebut diambil dari laba bersih perseroan per 30 September 2024 yang sebesar USD86 juta. Adapun saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya mencapai USD549,7 juta sementara posisi ekuitas tercatat USD736 juta.
Pada Juni 2024, BREN membagikan dividen tunai final sebesar Rp2,03 per saham. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan tahun ini sebesar Rp5,81 per saham.
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 11 Desember 2024, sementara untuk pasar tunai pada 12 Desember 2024.
Selanjutnya, ex dividen untuk pasar reguler dan negosiasi dimulai 13 Desember 2024, diikuti pasar tunai pada 16 Desember 2024.
Pembayaran dividen kepada pemegang saham akan dilakukan pada 20 Desember 2024. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.