PT Pos Indonesia (Persero) merespons kemungkinan perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Pos Indonesia Buka Suara soal Rencana IPO. Foto: MNC Media.
IDXChannel - PT Pos Indonesia (Persero) merespons kemungkinan perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, mengatakan hingga saat ini perseroan belum mendapat arahan dari pemegang saham, yakni Kementerian BUMN.
Meski demikian, perseroan menyatakan kesiapannya jika sewaktu-waktu mendapatkan amanat untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kalau APS-nya bilang (misalnya), oke siapkan Pos Indonesia dua tahun lagi IPO, baru akan kami siapkan,” kata Faizal dalam konferensi pers di Gedung BEI Jakarta pada Jumat (10/1/2024).
Faizal menambahkan, saat ini perseroan tengah menyiapkan fundamental dan terus menjaga performa, agar jika suatu saat diminta IPO, perseroan sudah siap.
“Jadi suatu saat pemegang saham bilang IPO kami siap. Makanya kami jaga terus performansi kami,” kata Faizal.
Di samping itu, Faizal juga membeberkan bahwa perusahaan berencana menjadi integrator perusahaan-perusahaan logistik BUMN. Hal tersebut merupakan penugasan dari pemegang saham perseroan yakni Kementerian BUMN.
Faizal menyebut, salah satu tugas yang diembankan kepada perseroan yaitu mengintegrasikan seluruh anak cucu BUMN di bidang logistik. Di mana, saat ini terdapat 37 anak cucu BUMN logistik yang seluruhnya masih berukuran kecil dan bergerak di bidang logistik yang beragam.
“Harapannya dengan mengintegrasikan seluruh anak cucu perusahaan BUMN ini dalam satu orkestrasi oleh Pos Indonesia, nanti bisa menurunkan ongkos logistik BUMN. Kalau ongkos logistik BUMN turun, maka produk BUMN menjadi lebih kompetitif,” ujar Faizal.
Faizal menjelaskan, pada tahap pertama perseroan akan berupaya untuk mengintegrasikan dan melakukan penjajakan dengan anak usaha dan cucu perusahaan BUMN. Pada tahap selanjutnya, perseroan akan mulai melakukan aksi korporasi berupa merger atau akuisisi.
“Untuk darat ini sedang dibuat kajian, apa saja nanti yang akan masuk ke dalam konsolidasi logistik darat,” tutur Faizal.