Penutupan SPBU Shell Dinilai Tak Berdampak Negatif terhadap Pasokan BBM untuk Masyarakat

1 month ago 18

Rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU miliknya di Indonesia dinilai tidak akan berdampak negatif terhadap penyediaan BBM bagi masyarakat umum.

 Arsip)

Shell dikabarkan bakal menutup seluruh SPBU di Indonesia. (Foto: Arsip)

IDXChannel – Rencana Shell untuk menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU miliknya di Indonesia dinilai tidak akan berdampak negatif terhadap penyediaan BBM bagi masyarakat. Pandangan itu diungkapkan mantan anggota DPR Mulyanto.

Menurut dia, porsi konsumsi BBM Shell di kalangan masyarakat Indonesia selama ini terbilang sangat minim sehingga tidak akan berdampak secara signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan BBM. Dia bahkan memperkirakan penutupan Shell menjadi kesempatan bagi Pertamina untuk meningkatkan porsi pelayanan ke masyarakat. 

"Kabar ini mengonfirmasi bahwa bisnis migas Pertamina semakin hari semakin dominan secara nasional. Karena itu masyarakat harus benar-benar mengawasi kinerja Pertamina jangan sampai anjlok, apalagi sejak diangkatnya dirut dan komut Pertamina baru yang berasal dari unsur partai politik," kata Mulyanto dalam keterangan resminya, Selasa (26/11/2024).

Dia menuturkan, wacana penutupan SPBU Shell sebenarnya sudah muncul sejak Maret 2024. Shell berencana akan menutup 1.000 SPBU mereka di Asia mulai 2025. Alasannya, raksasa energi asal Inggris itu akan fokus pada bisnis di sektor green energy. Shell secara khusus akan berinvestasi lebih masif di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Menurut Mulyanto, ini menjadi konsekuensi logis di era senjakala bisnis migas yang kompetisinya semakin keras. Kasus Shell ini sekaligus memperlihatkan semakin kuatnya dominasi Pertamina di sektor hilir migas, setelah sebelumnya terjadi penguatan bisnis mereka di sektor hulu.

"Di sektor hulu sendiri, Pertamina kini telah mendominasi lifting minyak nasional lebih dari 60 persen. Sementara dominasi Pertamina di sektor hilir migas, yakni pengoperasian SPBU nasional mencapai sebanyak lebih dari 90 persen, bahkan sampai ke daerah 3T," tuturnya.

Mulyanto menjelaskan, sinergi hulu-hilir itu menyebabkan daya saing Pertamina di sektor hilir migas semakin kokoh, di samping juga kepercayaan Pemerintah yang menyerahkan distribusi BBM bersubsidi kepada BUMN migas yang satu ini.

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |