Pasar Menantang, Semen Baturaja (SMBR) Optimistis Akhiri 2024 dengan Kinerja Positif

1 month ago 19

Meski tantangan kompetisi di pasar semakin ketat, SMBR berhasil mempertahankan volume penjualan yang positif hingga triwulan III-2024.

 MNC media)

Pasar Menantang, Semen Baturaja (SMBR) Optimistis Akhiri 2024 dengan Kinerja Positif (foto: MNC media)

IDXChannel - Di tengah kondisi pasar semen dalam negeri yang semakin menantang, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) masih optimistis bakal mampu menutup 2024 dengan kinerja positif.

Pasalnya, di tengah tekanan yang terjadi, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, tersebut terbukti masih berhasil membukukan kenaikan tipis dalam hal volume penjualan, yaitu sebesar satu persen hingga triwulan III-2024 lalu.

"Meski permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mengalami penurunan -1,4 persen secara tahunan (year on year/YoY), terutama di pasar Sumsel dan Lampung, SMBR berhasil terus menjaga stabilitas penjualannya," ujar Direktur Utama SMBR, Suherman Yahya, dalam Public Expose 2024, yang dilaksanakan secara daring, pada Jumat (6/12/2024) lalu.

Meski tantangan kompetisi di pasar semakin ketat, menurut Suherman, pihaknya berhasil mempertahankan volume penjualan yang positif hingga triwulan III-2024.

"Kami melihat potensi peningkatan volume penjualan semen pada triwulan IV-2024 mendatang, terutama sebelum libur Natal dan Tahun Baru, yang didorong oleh siklus permintaan yang menguat," ujar Suherman.

Di tingkat nasional, permintaan semen juga diperkirakan akan tumbuh satu persen, dengan tingkat utilisasi industri yang meningkat sebesar satu persen dibandingkan 2023 lalu.

Meski utilisasi masih berada di bawah level yang diproyeksikan pada 2019, outlook untuk 2025 menunjukkan prospek pemulihan yang positif di sektor ini, berdasarkan data Outlook ASI 2025.

Suherman juga menambahkan bahwa dalam menghadapi 2025, industri semen masih akan menghadapi tantangan akibat kondisi pasar yang oversupply. Namun, SMBR tetap optimistis untuk memanfaatkan peluang yang datang melalui program pemerintah yang berfokus pada pembangunan infrastruktur.

"Program infrastruktur, termasuk pembangunan tiga juta rumah dan pembebasan BPHTB untuk kategori tertentu, akan menjadi pendorong utama permintaan semen pada tahun 2025," ujar Suherman.

Selain itu, SMBR juga berencana untuk terus memperkuat kontribusi produk non-semen, seperti whiteclay dan limestone, guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Dengan berbagai langkah strategis ini, SMBR percaya dapat terus mencatatkan kinerja positif meski menghadapi tantangan yang ada.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, saat ini SMBR memproduksi Semen PCC (Portland Composite Cement), semen rendah karbon yang sudah bersertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia.

Produk ini diproduksi menggunakan material ramah lingkungan dengan proses yang mengurangi emisi karbon hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional (OPC).

Produk Semen juga telah memperoleh sertifikasi SNI dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam negeri mencapai 89,34 persen yang jauh melampaui batas minimum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021, yaitu sebesar 40 persen.

"Dengan berbagai upaya ini, kami yakin dapat terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan nasional serta berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan, sambil memastikan kinerja perusahaan tetap positif ke depan," ujar Suherman.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |