Waspada Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Sejumlah Wilayah pada 18-24 Maret 2025

4 hours ago 1

BMKG mengidentifikasi Bibit Siklon Tropis 91S yang berada di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Barat

MNC Media)

Waspada Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Sejumlah Wilayah pada 18-24 Maret 2025 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis yang berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia pada periode 18 hingga 24 Maret 2025.

BMKG mengidentifikasi Bibit Siklon Tropis 91S yang berada di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Barat dengan kecepatan angin maksimum di sekitar pusat bibit siklon tropis sebesar 15 knot (28 km/jam), tekanan minimum sekitar 1010 hPa dan bergerak ke arah Barat – Barat Daya.

“Meskipun berpotensi rendah menjadi siklon tropis dalam tiga hari ke depan, namun bibit siklon tersebut mampu meningkatkan potensi cuaca signifikan di Wilayah Sumatera bagian Selatan dan Jawa Barat. Dampak lain dari bibit siklon tropis 91S adalah pada potensi kenaikan tinggi gelombang, khususnya di wilayah perairan Barat Daya Sumatera hingga Selatan Nusa Tenggara,” kata BMKG dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (18/3/2025).

Di sisi lain, BMKG mendeteksi aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau berada pada fase 2 (Samudera Hindia Bagian Barat), yang bepengaruh pada peningkatan potensi curah hujan di Indonesia Bagian Barat. Meskipun demikian, BMKG memprediksi adanya pergerakan MJO ke fase 3 (Samudera Hindia bagian timur), yang dampaknya akan lebih meluas di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah.

Kombinasi dari beberapa gangguan tropis tersebut berpotensi meningkatkan curah hujan dengan intensitas tinggi, terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

BMKG melaporkan Bibit siklon 91S memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, DK Jakarta, dan  Jawa Barat.

Dampak lainnya yakni berupa potensi kenaikan tinggi gelombang hingga kisaran 2,5 – 4,0 m, khususnya di Perairan barat Sumatera, Selat Sunda barat Pandeglang, Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudera Hindia barat Kep. Mentawai hingga Lampung, dan Samudera Hindia selatan Banten hingga NTB.

Di samping itu, bibit siklon tropis 91S yang berada di Samudera Hindia selatan Jawa Barat membentuk daerah perlambatan angin di wilayah Samudera Hindia barat daya Lampung, serta menginduksi terjadinya fenomena low level jet (>25 knot) di Samudera Hindia barat daya Banten.

MJO diprediksi akan memasuki fase 3 (Samudera Hindia Bagian Timur) pada tiga hari mendatang. Sementara itu, MJO secara spasial telah terpantau aktif di wilayah Indonesia bagian barat, yang pada pekan ini diprediksi akan meluas hingga Indonesia Bagian tengah. 

Dalam sepekan ke depan, perlu diwaspadai terjadinya potensi peningkatan curah hujan yang signifikan akibat kontribusi MJO yang membantu meningkatkan pembentukan awan konvektif di Indonesia bagian barat hingga tengah.

Sementara itu,  BMKG mendeteksi adanya gangguan tropis berupa sirkulasi siklonik di Laut Timor dan Teluk Carpentaria,  yang membentuk perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di pesisir barat Sumatera, Laut Cina Selatan, dari laut Sulu Ke Sabah, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tenggara, Filipina bagian selatan, di Maluku Utara, dari Papua Barat Daya hingga Papua Pegunungan.

Selain itu, gelombang atmosfer berupa Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan gelombang Tipe Low diperkirakan aktif di sebagian besar Sumatera kecuali bagian utara, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian utara, Kalimantan bagian tengah hingga selatan, Sulawesi, Maluku, dan Kep. Papua.

Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Kep Riau, Kep.Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Kep. Papua.

Periode 18 – 20 Maret 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Hujan Lebat : Sumatera Utara,  Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Timur, Nusa Tenggara barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Hujan Sangat Lebat : Kep. Riau.

Angin Kencang : Kep. Riau dan Maluku.

Periode 21 – 24 Maret 2025

Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

Hujan Lebat : Aceh, Jawa Timur, Nusa Tenggara barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |