keberadaan produk dan layanan keuangan syariah terbukti masih belum menjadi pilihan utama masyarakat, dibanding produk keuangan konvensional.
Potensi Besar, Bank Jago (ARTO) Fokus Dongkrak Inklusi Keuangan Syariah Nasional (foto: MNC media)
IDXChannel - PT Bank Jago Tbk (ARTO) memastikan komitmennya dalam mendukung peningkatan inklusi syariah di Indonesia.
Dukungan tersebut dirasa penting lantaran keberadaan produk dan layanan keuangan syariah terbukti masih belum menjadi pilihan utama masyarakat, dibanding produk keuangan konvensional.
Kondisi tersebut tentu memantik keprihatinan tersendiri, mengingat sebagai negara Muslim terbesar di dunia, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia diyakini memiliki potensi yang sangat besar.
"Sayangnya, potensi tersebut sejauh ini belum teroptimalkan dengan baik, dengan kita berkaca pada tingkat inklusi dan literasi keuangan syariah yang masih tergolong rendah," ujar Head of Sharia Financing Bank Jago, Agung Lesmana, dalam keterangan resminya, pada Islamic Entrepreneurial Marketing Festival (IEMF) 2025, di Jakarta, pekan lalu.
Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks inklusi dan literasi keuangan syariah tercatat masing-masing sebesar 39,11 persen dan 12,88 persen.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan indeks inklusi dan literasi keuangan konvensional yang masing-masing 65,43 persen dan 75,02 persen.
Di lain pihak, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga menyampaikan bahwa ekonomi syariah tidak mungkin bisa berkembang maju tanpa pendalaman ekonomi dan keuangan syariah.
"Maka diperlukan inovasi, kreativitas dan pendalaman dari sisi likuiditas keuangan syariah. Karena itu, bank syariah harus inovatif dan kolaboratif dalam memperluas akses keuangan syariah di era yang serba digital," ujar Agung.
Dalam hal ini, Agung meyakini perkembangan teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem digital dapat mendukung perluasan akses keuangan syariah.
Karenanya, Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago Syariah yang dirancang memiliki kemudahan dan kecanggihan setara dengan Aplikasi Jago konvensional, namun dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip syariah.
Artinya, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (Pockets) dan kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek dan GoPay serta Bibit dan Stockbit.
"Jago Syariah App merupakan solusi keuangan digital yang fokus pada kehidupan sehari-hari, membuat pengelolaan keuangan mudah, kolaboratif, dan inovatif. Karena tertanam dalam ekosistem, Jago Syariah App membuat nasabah lebih mudah untuk melakukan berbagai transaksi finansial dalam satu aplikasi," ujar Agung.
Sama halnya dengan Jago App konvensional, dikatakan Agung, pihaknya juga merancang fitur-fitur Jago Syariah App dengan menempatkan aspek hidup sebagai prioritas utama dan keuangan sebagai prioritas setelahnya.
Kepercayaan nasabah terhadap bank syariah juga perlu dibangun dengan baik untuk memastikan produk dan layanan sesuai dengan peraturan dan fatwa syariah.
"Peran bank melalui dewan pengawas syariah (DPS) penting untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas nasabah terhadap produk dan layanan keuangan syariah yang mereka gunakan," ujar Agung.
(taufan sukma)