Melirik Potensi Saham United Tractors (UNTR), Dua Segmen Ini Jadi Andalan

1 month ago 18

PT United Tractors Tbk (UNTR) dinilai memiliki prospek yang cerah meski sejumlah tantangan membayangi perusahaan, termasuk di sektor alat berat.

 MNC Media)

Melirik Potensi Saham United Tractors (UNTR), Dua Segmen Ini Jadi Andalan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) dinilai memiliki prospek yang cerah meski sejumlah tantangan membayangi perusahaan, termasuk di sektor alat berat.

Segmen bisnis ke sektor emas dan tambang batu bara metalurgi dinilai menjadi kunci strategi perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah dinamika pasar komoditas global.

Optimisme di Segmen Alat Berat

Meski ada tantangan di semester pertama 2024 akibat persaingan di segmen mesin kecil, permintaan alat berat secara keseluruhan tetap stabil.

Mengutip riset RHB Sekuritas yang terbit pada 26 November 2024, manajemen UNTR memproyeksikan penjualan alat berat akan mencapai 4.600 unit pada 2025, naik dari target 4.350 unit pada 2024.

Selain itu, perbaikan margin terlihat sepanjang 2024 berkat harga jual rata-rata (ASP) yang lebih tinggi, terutama pada segmen mesin besar yang didominasi merek Komatsu.

Manajemen juga optimistis terhadap prospek penjualan alat berat pasca-2026, didukung oleh siklus belanja modal (capex) perusahaan tambang batu bara domestik.

Manajemen UNTR berusaha menjaga pangsa pasar domestik sebesar 27-29 persen.

Kontrak Tambang dan Penjualan Batu Bara

Menurut analis RHB, segmen kontrak tambang UNTR diperkirakan akan diuntungkan oleh kenaikan target produksi batu bara nasional.

Meski harga batu bara Newcastle diproyeksikan turun ke USD120 per ton pada 2025 dari USD135 per ton pada 2024, unit bisnis UNTR, Pamapersada Nusantara (PAMA), yakin profitabilitasnya tetap terjaga selama harga acuan tidak jatuh di bawah USD100 per ton.

Volume overburden di 2025 diperkirakan mencapai 1,3 miliar bcm, naik 2 persen dibandingkan 2024.

Untuk penjualan batu bara, UNTR menargetkan volume sebesar 14 juta ton pada 2025, meningkat 6 persen secara tahunan.

Peningkatan proporsi batu bara metalurgi hingga 25 persen dari total volume diproyeksikan membantu menjaga margin meski harga batu bara melemah.

Pemulihan Segmen Emas

Segmen emas UNTR juga menunjukkan pemulihan, didukung tambahan produksi dari tambang Sumbawa dengan target output 240 ribu ons pada 2025.

Segmen ini menjadi andalan di tengah tren penguatan harga aset safe haven, dengan skenario harga emas USD2.300–2.400 per troy ons pada 2025-2028.

Valuasi dan Risiko ESG

RHB Sekuritas kembali merekomendasikan beli (buy) saham UNTR dengan target harga baru Rp36.000 per saham, naik dari Rp35.000 per saham.

Potensi kenaikan saham mencapai 30 persen, ditambah imbal hasil (yield) dividen sekitar 8 persen.

Proyeksi ini juga mencerminkan revisi kecil pada estimasi laba dan target penjualan alat berat untuk 2024-2025 seiring panduan baru dari manajemen.

Valuasi berbasis discounted cash flow (DCF) ini menunjukkan potensi kenaikan saham UNTR, dengan target rasio price-to-earnings (P/E) di kisaran 6 kali, mendekati rata-rata 5 tahun terakhir.

Namun, risiko utama bagi UNTR adalah penurunan permintaan batu bara seiring transisi menuju energi terbarukan.

Target harga terbaru ini, kata analis RHB, mencakup diskon 4 persen terkait faktor ESG. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |