Lima Saham Masuk Radar Berjamaah, Ada BOAT-BUAH

1 month ago 18

Lima emiten secara berjamaah masuk dalam radar Unusual Market Activity (UMA) lantaran sahamnya bergerak di luar kebiasaan.

 MNC Media)

Lima Saham Masuk Radar Berjamaah, Ada BOAT-BUAH (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Lima emiten secara berjamaah masuk dalam radar Unusual Market Activity (UMA) lantaran sahamnya bergerak di luar kebiasaan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan UMA terhadap saham tersebut pada Senin, 25 November 2024. Emiten tersebut adalah PT Newport Marine Services Tbk (BOAT), PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham BOAT, BUAH, DOSS, PSAB, dan SSMS di luar kebiasaan," tulis pengumuman Bursa.

Berdasarkan data Bursa, saham BOAT menguat hampir sepekan sejak 19 November 2024 lalu. Saham tersebut melesat 33,77 persen ke harga Rp206 pada Rabu (20/11/2024). Begitu pula pada 21-22 November 2024, sahamnya melompat masing-masing 24,27 persen ke harga Rp256 dan 25 persen ke harga Rp320.

Saham BUAH menguat 8,42 persen dalam sepekan dan dalam satu bulan naik 39,19 persen. Pada perdagangan Jumat (22/11/2024) pekan lalu, saham BUAH tumbuh 3,26 persen ke harga Rp2.060.

Saham DOSS juga menghijau hampir satu pekan dengan kenaikan tertinggi 25,42 persen ke harga Rp222 pada Selasa (19/11/2024). Lalu saham DOSS juga naik 18,02 persen ke harga Rp261 sehari setelahnya. Pada perdagangan Jumat (22/11/2024) pekan lalu, saham tersebut naik 9,33 persen ke harga Rp328. 

Saham PSAB justru bergerak fluktuatif sejak awal pekan lalu. Pada Senin (18/11/2024), sahamnya turun tipis 0,65 persen ke harga Rp304 dan menguat 3,95 persen ke harga Rp316 sehari setelahnya. Kemudian saham tersebut stagnan pada Rabu (20/11/2024) dan kembali rebound 6,33 persen di Kamis (21/11/2024). 

Pada perdagangan Jumat (22/11/2024) pekan lalu, saham PSAB ditutup merah 2,38 persen ke harga Rp328. Adapun saham tersebut sempat disuspensi BEI pada 6 Maret 2024 dan juga masuk pantauan Bursa pada 31 Januari 2024.

Saham SSMS juga fluktuatif dalam sepekan terakhir. Saham tersebut menguat masing-masing 1.44 persen dan 0,47 persen pada 18-19 November 2024. Lalu sempat stagnan  di harga Rp1.065 pada Rabu (20/11/2024) dan berakhir merah sehari setelahnya atau turun 3,76 persen ke harga Rp1.025. Dalam satu bulan saham tersebut terkoreksi 10,82 persen dan dalam tiga bulan minus 3,74 persen.

Meski demikian, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Namun, investor tetap diimbau untuk memperhatikan dan mencermati kinerja emiten yang bersangkutan serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

(DESI ANGRIANI)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |