Langkah BI Jaga Stabilitas Rupiah demi Pertumbuhan Berkelanjutan

1 month ago 23

Bauran kebijakan BI akan diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

 MNC Media)

Bauran kebijakan BI akan diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyatakan, kondisi global terus bergejolak akan memengaruhi perekonomian nasional ke depan. Sehingga, diperlukan sinergi untuk melindungi dari dampak geopolitik yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, diperlukan stabilitas dan transformasi nasional. Untuk mendukung hal itu, diperlukan sebuah sinergi antar stakeholders, melalui kerja sama dan koordinasi yang tepat.

"Dengan sinergi itu, insyaallah ekonomi Indonesia tahun 2025 dan 2026 akan menunjukkan kinerja yang cukup baik," ujar Perry dalam paparannya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa melalui sinergi  dapat melahirkan sebuah stabilitas bagi mata uang, dimana BI selama ini telah mampu menjaga stabilitas nilai rupiah meski menghadapi gejolak yang tidak ringan secara global.

Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi erat yang dilakukan tiga lembaga, yakni BI, Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai garda terdepan menjaga stabilitas perekonomian, dan perlu terus dipertahankan untuk memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional. 

Pada paparannya, Perry mengungkapkan kinerja nilai tukar rupiah masih lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya. Nilai tukar rupiah berada di posisi negatif 2,74 persen (point to point/ptp), lebih baik dibandingkan Brasil yang mencapai minus 15,57 persen (ptp) atau Turki dengan minus 14,38 persen (ptp).

"Nilai tukar Rupiah tahun 2025 akan dijaga stabil. Dengan komitmen tinggi Bank Indonesia, juga fundamental yang baik: inflasi rendah, imbal hasil investasi menarik, dan pertumbuhan tinggi," ujar Perry.

Tidak hanya itu, Perry juga mengungkapkan keberhasilan BI dalam menjaga stabilitas eksternal, di mana nilai cadangan devisa negara di sepanjang 2024 mengalami kenaikan menjadi USD151,2 miliar atau naik USD4,8 miliar dibanding posisi akhir 2023.

"Ke depan, kita harus lebih waspada. Sekali lagi, dunia terus bergejolak. Akankah Indonesia berdaya tahan seperti selama ini? Kita harus tetap optimistis. Mari kita semakin perkuat sinergi. Sinergi melindungi
negara, bangsa, dan rakyat dari gejolak global," ujarnya.

Bank Indonesia sudah mengambil sejumlah kebijakan untuk mendukung stabilitas nasional, mulai dari stabilitas moneter dengan mempertahankan suku bunga BI-rate yang mengharuskan BI untuk fokus pada upaya stabilisasi rupiah.

Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan

Bauran kebijakan Bank Indonesia pada 2025 akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dalam sinergi erat dengan kebijakan ekonomi nasional. 

Kebijakan moneter BI pada 2025 akan tetap difokuskan pada stabilitas dengan terus mencermati ruang untuk mendorong pertumbuhan (pro-stability and pro-growth). Sementara itu, keempat kebijakan BI lainnya yaitu kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar keuangan, dan kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau akan terus diarahkan untuk dan sebagai bagian dari upaya bersama dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional (pro-growth). 

Bank Indonesia juga memiliki lima sinergi kebijakan dalam menjaga stabilitas. Pertama, sinergi memperkuat stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Kedua, sinergi mendorong permintaan domestik. 

Ketiga, sinergi meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional. Keempat, sinergi pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian. Kelima, sinergi digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional.

Sejalan dengan pandangan BI, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan bahwa sinergi, kolaborasi, kerja sama, persatuan, kerukunan adalah rumus keberhasilan bagi sebuah negara.

“Sinergi, kolaborasi, kerja sama, persatuan, kerukunan, ini adalah rumus keberhasilan suatu bangsa. Ini adalah hasil dari sejarah. Hanya negara yang elite-nya bisa rukun dan bersatu, yang elite-nya bisa kerja sama negara itu akan bangkit,” ucap Presiden dalam sambutannya.

(Rahmat Fiansyah/ADV)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |