Bursa Asia menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (17/3/2025), seiring investor menyimak sejumlah kabar, termasuk dari China.
Bursa Asia Naik di Awal Pekan, Pasar Cermati Kabar dari China. (Foto: Reuters)
IDXChannel – Bursa Asia menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (17/3/2025), seiring investor menyimak sejumlah kabar, termasuk dari China.
Menurut data pasar, pukul 08.59 WIB, Indeks Nikkei Jepang naik 1,09 persen, sedangkan indeks yang lebih luas TOPIX terkerek 1,21 persen pada Senin seiring dengan kenaikan luas di pasar, didorong oleh lonjakan tajam saham-saham Amerika Serikat (AS) di akhir pekan lalu.
Saham-saham semikonduktor Jepang mengikuti tren positif di AS dan menjadi pendorong utama kenaikan indeks.
Mengutip Trading Economics, eberapa saham utama yang menguat antara lain investor startup berbasis AI SoftBank Group, induk Uniqlo Fast Retailing, serta saham sektor chip seperti Tokyo Electron dan Advantest. Raksasa otomotif Toyota Motor juga turut menguat.
Indeks Shanghai Composite juga mendaki 0,27 persen, Hang Seng Index Hong Kong tumbuh 0,79 persen.
Demikian pula, KOSPI Korea Selatan meningkat 1,42 persen, ASX 200 Australia terkerek 0,64 persen, dan STI Index naik 0,68 persen.
Sentimen pasar juga terangkat setelah China mengumumkan rencana aksi khusus pada akhir pekan, termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan upah serta menstabilkan pasar saham dan properti.
Pemerintah China pada Minggu menyatakan akan mendorong konsumsi dengan meningkatkan pendapatan masyarakat, menurut laporan kantor berita Xinhua yang mengutip pernyataan Dewan Negara. Langkah lainnya mencakup stabilisasi pasar saham dan properti, serta upaya meningkatkan angka kelahiran.
Pelaku pasar akan mencermati serangkaian data ekonomi China pada Senin, termasuk produksi industri, investasi perkotaan, penjualan ritel, dan tingkat pengangguran di wilayah urban.
Jajak pendapat Reuters memperkirakan investasi perkotaan di China tumbuh 3,6 persen secara tahunan pada Januari-Februari, naik dari 3,2 persen pada bulan-bulan sebelumnya. Sementara itu, jajak pendapat terpisah memprediksi ekspansi penjualan ritel sebesar 4 persen pada Februari, meningkat dari 3,7 persen di Januari.
Di Wall Street, tiga indeks utama AS mencatat kenaikan solid pada Jumat (14/3) pekan lalu seiring aksi beli saham murah di tengah pekan yang bergejolak. Saham-saham teknologi besar yang sebelumnya tertekan mengalami rebound kuat.
Fokus pasar pekan ini tertuju pada keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan Rabu, diikuti pernyataan pertama Ketua The Fed Jerome Powell sejak indeks S&P 500 masuk ke wilayah koreksi pekan lalu dan sentimen konsumen melemah selama tiga bulan berturut-turut.
The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen, dengan probabilitas 99 persen bahwa tidak ada perubahan, menurut alat pemantau CME FedWatch. Bank sentral AS juga akan merilis proyeksi ekonomi terbaru dalam pertemuan ini. (Aldo Fernando)