Investor Misterius Djoni Terungkap, Pengusaha Jambi yang Gemar Berburu Saham

7 hours ago 2

Dalam beberapa waktu terakhir, aksi Djoni yang agresif mengakumulasi saham membuatnya masuk dalam daftar pemegang lebih dari lima persen di sejumlah emiten.

 Instagram Djoni)

Investor Misterius Djoni Terungkap, Pengusaha Jambi yang Gemar Berburu Saham. (Foto: Instagram Djoni)

IDXChannel – Sosok investor misterius bernama Djoni akhirnya terungkap. Dalam beberapa waktu terakhir, aksinya yang agresif mengakumulasi saham membuatnya masuk dalam daftar pemegang lebih dari lima persen di sejumlah emiten, menarik perhatian para pelaku pasar.

Berdasarkan penelusuran IDXChannel.com, Djoni bukanlah figur anonim di dunia investasi. Ia adalah seorang pengusaha asal Jambi yang cukup aktif di media sosial.

IDXChannel.com mencoba menghubunginya melalui akun Instagram dan kontak pribadinya. Djoni pun mengonfirmasi bahwa dirinya memang membeli saham-saham yang tengah naik daun, seperti WIFI, MINA, DATA, MENN, hingga NINE.

Di Instagram, pria paruh baya ini dikenal dengan nama Joni NGK. Ia belakangan rajin membalas pertanyaan warganet seputar investasinya di berbagai emiten.

Salah satunya terkait saham DATA. Menanggapi pertanyaan soal perilaku pemegang saham pengendali emiten tersebut, Djoni berkomentar, “Jika benar dan sesuai aturan yang berlaku, saya rasa sah-sah saja karena setiap orang punya strategi investasi masing-masing. Kalau saya, biasanya investasi jangka panjang.”

Saat ditanya apakah masih menahan saham yang ia beli lebih dari lima persen, seperti MINA, WIFI, dan DATA, Djoni menjawab singkat, “Benar sekali.”

Menanggapi pertanyaan netizen soal saham MENN, Djoni memberikan penjelasan panjang lebar. Ia menyoroti rendahnya rasio utang terhadap ekuitas (DER) perusahaan yang hanya 0,04 atau sekitar Rp2 miliar, sementara kapitalisasi pasarnya hanya Rp40 miliar.

“Logika cangkangnya ini dinilai berapa, silakan tanya analis masing-masing saja,” katanya.

Menurut hemat Djoni, harga wajar untuk nilai "cangkang" MENN seharusnya berada di kisaran 60-70. Karena itu, ketika saham ini turun ke level 27, ia melihatnya sebagai peluang masuk lebih dalam karena dinilai terlalu murah.

Bukan target harga, tapi MENN memang salah harga, demikian mengutip Djoni.

Lebih lanjut, Djoni menjelaskan bahwa target harga MENN baru bisa dihitung setelah corporate action (CA) yang dijanjikan benar-benar terealisasi sesuai jawaban perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Tapi, ini semua adalah pendapat pribadi saya ya? atas pertanyaan kenapa saya masuk MENN,” kata Djoni, menutup komentarnya.

Selain itu, ia juga berbagi pandangannya soal strategi melihat saham yang sedang dalam aksi korporasi. “Kalau saya beli saham yang ada corporate action [CA], biasanya saya akan lihat lagi setelah CA tersebut dilakukan,” ujarnya sembari menyebut contoh kasus.

Di tengah kesibukannya berburu saham yang berpotensi naik berkat aksi korporasi, termasuk akuisisi, Djoni sempat mengunggah sebuah kutipan di Instagram, tepatnya pada 15 Januari 2023: “Cara Menemukan Saham Undervalued Seperti Warren Buffett.” Unggahan ini seakan memberi petunjuk bahwa ia memiliki pendekatan tersendiri dalam memilih saham incaran.

Jejak Djoni di Saham-Saham Populer

Djoni rajin membuat kejutan di pasar modal belakangan ini. Teranyar, ia meningkatkan kepemilikannya di PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN).

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hingga Rabu (12/3/2025), Djoni menambah 32,50 juta saham MENN. Sehari sebelumnya, Selasa (11/3/2025), namanya tiba-tiba muncul dalam daftar pemegang saham di atas lima persen setelah mengantongi 217,5 juta saham atau setara 15,17 persen.

Dengan tambahan terbaru, kepemilikannya kini mencapai 250 juta saham atau 17,43 persen dari total saham MENN.

Seperti transaksi sebelumnya, aksi borong saham ini dilakukan melalui broker Mandiri Sekuritas (kode: CC). Namun, hingga kini belum ada keterbukaan informasi terkait motif investasi maupun rencana jangka panjangnya.

Selain MENN, Djoni juga memperbesar kepemilikannya di PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE). Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/3/2025), ia mengaku telah membeli 10 juta saham NINE dengan harga rata-rata Rp254,35 per saham.

Dengan tambahan ini, kepemilikannya naik menjadi 110 juta saham atau 5,1 persen dari total saham NINE. “Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” ujar Djoni dalam keterbukaan tersebut.

Djoni, yang tercatat sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dengan alamat di Kecamatan Paal Merah, Jambi, belakangan semakin aktif memborong saham yang tengah naik daun di awal 2025.

Namanya pertama kali muncul dalam daftar pemegang saham utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) pada 20 Januari 2025. Saat itu, ia langsung mengakuisisi 120 juta saham atau 5,09 persen dari total saham perseroan. Sebelumnya, ia sama sekali tidak tercatat memiliki saham di perusahaan ini.

Sebulan kemudian, pada 24 Februari 2025, Djoni kembali melakukan aksi borong saham. Kali ini, ia mengakuisisi 70 juta saham PT Remala Abadi Tbk (DATA), perusahaan penyedia layanan internet, hingga kepemilikannya di emiten tersebut mencapai 5,09 persen.

Manuver agresifnya berlanjut pada 4 Maret 2025. Ia memborong 350 juta saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), perusahaan properti dan perhotelan milik pengusaha nasional Happy Hapsoro. Aksi ini membuat kepemilikannya di MINA meningkat menjadi 5,33 persen.

Saham Koleksi Djoni Melesat

Saham-saham yang dikoleksi investor misterius Djoni terus mencatat lonjakan signifikan di pasar, seiring dengan berbagai aksi korporasi yang menarik perhatian pelaku pasar.

Saham WIFI melonjak 324 persen sejak awal tahun, didorong masuknya pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo yang membawa angin segar bagi ekspansi bisnis perusahaan.

Kenaikan juga terjadi pada saham DATA, yang menguat 31 persen secara year-to-date (YtD). Penguatan ini tak lepas dari aksi akuisisi yang dilakukan PT Iforte Solusi Infotek (iForte), unit bisnis Grup Djarum di bawah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yang semakin memperkuat prospek bisnis perseroan.

Sementara itu, saham MINA, yang mulai dikoleksi Djoni sejak 4 Maret 2025, turut meroket 118 persen sejak awal tahun. Kenaikan ini sejalan dengan optimisme pasar terhadap prospek bisnis properti perusahaan yang berada di bawah kendali pengusaha Happy Hapsoro.

Tak kalah menarik, saham NINE juga mencatat lonjakan tajam. Sejak awal tahun, saham ini sudah naik 75 persen, bahkan melesat hingga 3.667 persen dalam setahun terakhir. Sentimen positif terhadap saham ini dipicu oleh rencana investor asal Singapura, Poh Group, yang bersiap mengakuisisi Poh Resources melalui rights issue senilai Rp3,2 triliun.

Saham MENN, yang juga menjadi bagian dari portofolio Djoni, tak ketinggalan mengalami penguatan. Dalam sepekan terakhir, saham ini tercatat naik 23,33 persen, menambah deretan saham yang sukses diborong oleh investor asal Jambi tersebut. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |