Keandalan Nabi Muhammad dalam berdagang berasal dari cara-cara berdagangnya yang hingga hari ini masih bisa diteladani para entrepreneur.
Kisah Inspiratif Nabi Muhammad dalam Berdagang yang Bisa Dijadikan Teladan Berbisnis. (Foto: MNC Media)
IDXChannel—Simak kisah inspiratif Nabi Muhammad SAW dalam berdagang. Sebelum diutus sebagai rasul, Muhammad sebelumnya adalah seorang pedagang yang terkenal andal. Dia mulai belajar berdagang sejak usia 12 tahun.
Cara berdagang Muhammad SAW dapat dijadikan teladan untuk menjalankan bisnis. Melansir NU Online (1/12), di usia 17 tahun Muhammad mulai memimpin rombongan dagang untuk berdagang ke mancanegara.
Muhammad berdagang tidak hanya di Arab Saudi saja. Wilayah perdagangannya mencakup Syam, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, Yaman, dan sebagainya. Tak mengherankan bila di usianya yang ke-25, Muhammad SAW telah menjadi seorang pedagang yang sukses.
Kesuksesan Muhammad sebagai seorang pedagang memberikannya reputasi yang cemerlang di kalangan pelanggan. Keandalannya dalam berdagang berasal dari cara-cara berdagangnya yang hingga hari ini masih bisa diteladani para entrepreneur.
Muhammad SAW dikenal pandai mengenali target pasarnya. Dia mengenal pelanggannya secara mendalam. Mulai dari kebiasaan dan cara hidupnya berdasarkan negeri tempat tinggalnya, cara makan dan minum, dan kebutuhan yang diperlukan pelanggannya.
Dia juga pandai berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggan dari semua kalangan. Muhammad tidak hanya berhasil mengambil hati pelanggan dari kalangan budak dan orang biasa, namun juga kalangan elit kerajaan.
Dia juga memperlakukan pelanggannya dengan baik tanpa pandang bulu, baik dewasa ataupun remaja. Kejujuran adalah salah satu kunci yang membuat Muhammad dipercaya dan disenangi para pelanggannya.
Saat berdagang, Muhammad SAW selalu memberi tahu kekurangan dan kelebihan kondisi barang yang dijualnya, tanpa mengurangi ataupun melebih-lebihkan kondisinya saat menawarkan barang. Dia juga tidak bersumpah berlebihan saat memasarkan barang.
Dengan demikian pelanggannya tahu kondisi barang yang dijual dalam keadaan sebenar-benarnya. Dia juga mematok harga sesuai dengan nilai barang yang dijualnya, sehingga Muhammad tidak pernah membanting harga untuk perang harga dengan pedagang lain.
Selain itu, Muhammad SAW juga jujur dalam timbangan dan takaran barang, dia juga tidak memonopoli komoditas yang diperdagangkan. Maka dari adab-adab berdagangnya inilah, Muhammad SAW dikenal masyarakat Arab sebagai orang yang jujur dan bisa dipercaya.
Itulah kisah inspiratif Nabi Muhammad dalam berdagang yang dapat dijadikan teladan.
(Nadya Kurnia)