Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatanganan Kontrak WK Migas Central Andaman, yang merupakan WK Migas pertama dengan skema New Gross Split.
Bahlil Saksikan Kontrak WK Migas Central Andaman, Perdana Pakai Skema New Gross Split. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatanganan Kontrak Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas) Central Andaman, WK Migas pertama dengan skema New Gross Split.
Tanda tangan dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Konsorsium Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), yakni Harbour Energy Central Andaman Ltd. dan Mubadala Energy (Central Andaman) Rsc Ltd.
Penandatanganan Kontrak WK Migas ini menandai upaya pemerintah meningkatkan lifting minyak dan gas bumi, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya mencapai swasembada energi.
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Dadan Kusdiana menyampaikan Kontrak WK Central Andaman ini merupakan sejarah baru bagi investasi sektor migas. Sebab, menggunakan kontrak dengan skema New Gross Split pertama, sesuai ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.
"Ini merupakan milestone baru, sejarah baru, karena Blok Central Andaman adalah kontrak dengan skema New Gross Split pertama. Peraturan Menteri ESDM yang terkait New Gross Split ini ditandatangani oleh Bapak Menteri ESDM 2 bulan yang lalu. Hari ini sebagai bukti bahwa regulasi yang disiapkan oleh Kementerian ESDM ini implementatif," ujar Dadan.
WK Central Andaman akan dioperatori oleh Harbour Energy Central Andaman Ltd. Konsorsium KKKS telah melakukan pembayaran Bonus Tanda Tangan sebesar USD300.000 serta menyampaikan Jaminan Pelaksanaan sebesar USD1.500.000.