Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali naik pada Rabu (4/12/2024), melanjutkan kenaikan signifikan pada Selasa (3/12).
Saham GOTO Lanjut Menguat, Naik Lebih dari 2 Persen. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali naik pada Rabu (4/12/2024), melanjutkan kenaikan signifikan pada Selasa (3/12).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.04 WIB, saham GOTO menguat 2,67 persen Rp77 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp120,90 miliar.
Dalam sepekan, saham GOTO mendaki 2,67 persen dan dalam sebulan melesat 18,46 persen.
Secara teknikal, GOTO tengah menjajal resistance selanjutnya di 77. Penguatan ke atas level 77 akan membawa GOTO menuju resistance 80-82.
Sementara, support terdekat berada di 73-71.
Target Harga Anyar
Sementara, DBS Group Research, dalam riset pada 31 Oktober 2024, menyebutkan bahwa risiko penurunan harga saham GOTO saat ini cenderung terbatas.
Perusahaan teknologi ini optimistis segmen fintech-nya akan mencapai adjusted EBITDA positif pada kuartal IV-2024, lebih cepat dari perkiraan. Hal ini menjadi angin segar bagi kinerja keuangan GoTo, mengingat konsensus sebelumnya memperkirakan kerugian akan terus berlanjut.
GoTo juga memperkirakan penghematan tambahan dari kontrak layanan cloud yang baru-baru ini dilakukan dengan Alibaba dan Tencent.
Selain itu, program pembelian kembali saham perusahaan diyakini dapat memberikan dukungan lebih lanjut pada harga sahamnya.
Di sisi lain, GoTo mencatat pertumbuhan dua digit dalam gross transaction value (GTV) serta mencetak adjusted EBITDA tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal III-2024. Dengan capaian ini, GoTo dinilai kembali berada dalam jalur pertumbuhan.
DBS Group Research mempertahankan rekomendasi beli untuk saham GOTO dengan target harga Rp89 per lembar.
Sementara, analis BRI Danareksa, dalam riset yang terbit pada 18 November 2024 menjelaskan, GOTO mencatat momentum kuat di kuartal III-2024 (3Q24) dengan penurunan kerugian EBITDA disesuaikan menjadi Rp13 miliar pada 9 bulan pertama 2024 (9M24), berkat kenaikan Gross Transaction Value (GTV) dan efisiensi biaya variabel.
Perusahaan diproyeksikan mencapai EBITDA positif pada tahun fiskal 2024 (FY24). GOTO juga memperluas layanan di bidang fintech dan periklanan, yang didukung oleh pertumbuhan unduhan aplikasi GoPay di pasar yang belum terjangkau.
Dengan pembaruan kontrak cloud dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), margin EBITDA diperkirakan akan meningkat, meskipun tantangan hukum perlindungan data pribadi tetap ada.
BRI Danareksa mempertahankan rekomendasi Buy dengan target harga Rp90, mengacu pada pertumbuhan GTV On-Demand Servies (ODS) dan GoTo Financial (GTF) yang diproyeksikan mencapai CAGR 6 persen hingga 2034. Risiko utama berasal dari meningkatnya persaingan di sektor teknologi.
Luncurkan Sahabat-AI Bersama Indosat
Diwartakan sebelumnya, GOTO meluncurkan AI bernama ‘Sahabat-AI’. Peresmian itu dilakukan dalam acara Indonesia AI Day 2024 yang diselenggarakan di The Tribrata Dharmawangsa, Kamis (14/11/2024) pekan lalu.
Sahabat-AI adalah Large Language Model (LLM) open-source yang inovatif untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah di seluruh negeri.
Inisiatif ini, dikembangkan bersama dengan PT Indosat Tbk (ISAT), yang menunjukkan komitmen GOTO untuk memajukan inovasi teknologi di seluruh Indonesia.
“Kami bangga bisa bermitra dengan Indosat dalam menginisiasikan Sahabat-AI, sebuah Large Language Model (LLM) open-source yang dirancang untuk memahami konteks lokal dan menjembatani kesenjangan yang belum terpenuhi oleh model AI global,” ujar Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo, dalam siaran pers.
Menurut Patrick, Sahabat-AI akan memberdayakan pengembangan aplikasi dan layanan berbasis AI yang secara unik disesuaikan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Ini sejalan dengan misi kami untuk membangun kedaulatan digital Indonesia, sesuai dengan arahan Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto,” kata Patrick.
Dalam kesempatan itu, Patrick juga memandu diskusi bertajuk Fireside Chat: Navigating the Golden Indonesia Era, dengan narasumber bersama CEO NVIDIA Jensen Huang dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Ini pertama kalinya di sejarah kita bisa memproduksi aset paling penting, yaitu kecerdasan. Ini kesempatan sebuah bangsa. Kita harus memiliki kecerdasan kita sendiri. Saya sangat senang melihat ada AI Day di Indonesia,” kata Jensen Huang menanggapi pertanyaan Patrick.
Dalam konferensi pers di hari yang sama, Catherine Hindra Sutjahyo, Presiden Layanan On Demand GoTo Group (Gojek), menjelaskan alasan pengembangan ‘Sahabat-AI’.
Menurutnya, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia yang memiliki keragaman budaya dan pertumbuhan teknologi yang sangat pesat, Indonesia membutuhkan LLM lokal yang memahami konteks lokal dan relevan terhadap budaya Indonesia.
“Yang membedakan Sahabat-AI dengan LLM global lainnya adalah pengembangannya yang menitikberatkan pada Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, seperti Bahasa Jawa dan Sunda,” katanya.
“Sehingga memiliki pemahaman mendalam tentang konteks lokal dan relevansi budaya. Ke depannya, Sahabat-AI akan diperkaya dengan tambahan bahasa daerah lainnya seperti bahasa Batak dan Bali,” ujarnya lagi.
Sebagai informasi, teknologi LLM merupakan program AI pembelajaran mendalam yang telah dilatih dengan data dalam jumlah besar, yang dapat memahami dan menghasilkan bahasa alami, sehingga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dan layanan digital.
Meskipun masih di tahap awal, Catherine menyampaikan bahwa Sahabat-AI memiliki performa rata-rata lebih tinggi dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa dan Sunda dibandingkan beberapa model open-source lain dengan jumlah parameter yang sama.
Pada tahap pertama, Sahabat-AI akan diluncurkan dengan model LLM berparameter 8 dan 9 miliar.
“Untuk terus meningkatkan pemahaman bahasa dan konteks budaya lokal, kami mengundang pemangku kepentingan dari semua sektor untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem AI yang unik dibangun untuk Indonesia ini,” tutur Catherine.
Sahabat-AI sebagai ekosistem open-source menghubungkan lembaga riset, universitas, media, pemerintah, dan mitra lainnya untuk dapat bersama-sama mengembangkan teknologi AI tanah air.
Sebagai bagian dari tahap pertama kolaborasi GOTO dengan berbagai universitas di Indonesia, Universitas Gadjah Mada sudah mulai mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk bergabung dalam tim proyek Sahabat-AI.
Para mahasiswa akan membantu inisiatif ini dengan berbagi ilmu (knowledge sharing), serta pembersihan dan validasi data, sekaligus menerima pelatihan tentang AI dari GOTO. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.