Jakarta -
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membenarkan kabar perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron akan kembali menggarap lapangan minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan saat ini Chevron tengah mencari blok migas dengan potensi cadangan migas besar.
"Iya, dia sudah datang, sudah berminat, lagi cari blok-blok mana yang besar," kata Djoko kepada wartawan di acara IPA Convex, di ICE BSD, Tangerang, Selasa (20/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djoko mengatakan pemerintah akan menawarkan beberapa wilayah kerja yang dinilai menyimpan potensi besar namun membutuhkan investasi yang juga tidak kecil. Diantaranya yakni di wilayah Bali dan kawasan timur Indonesia.
Djoko menambahkan bahwa penawaran wilayah kerja dari pemerintah yang memiliki potensi besar tersebut sejalan dengan keinginan Chevron untuk menggarap proyek-proyek migas besar.
"Kita akan menawarkan potensi di daerah Bali misalnya, terus di daerah lain di East yang potensinya cukup besar dan perlu investasi yang cukup besar juga," katanya.
Djoko menambahkan, SKK Migas akan menyediakan data yang lebih baik bagi investor migas di Indonesia. Selain itu, SKK Migas juga telah menyediakan teknologi untuk mengevaluasi dan menyiapkan regulasi yang mendukung ekosistem investasi di hulu migas.
"Fiskal term kita juga sangat fleksibel sekarang, dari segi perizinan juga pemerintah support sekali, dan kita jelas targetnya untuk menaikkan produksi dan welcome untuk semua teknologi untuk menaikkan produksi. Nah itu yang membuat mereka tertarik," tutupnya.
Untuk diketahui, IPA Convex 2025 rencananya akan digelar selama tiga hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Mei 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten. Acara yang mengusung tema Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada gelaran hari kedua. Baca terus informasi terbaru terkait IPA Convex 2025 di dtk.id/ipaconvex2025
(rrd/rrd)