Pemerintah Anggarkan Rp 2,33 T untuk Operasional 100 Sekolah Rakyat

6 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto direncanakan mulai beroperasi pada Juli 2025. Rencananya untuk tahun ajaran 2025-2026 nanti, setidaknya ada 100 sekolah rakyat siap digunakan.

Sekolah berkonsep asrama dengan total 354 rombongan belajar (rombel) ini akan menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sehingga untuk total angkatan pertama sekolah rakyat ini akan diisi sekitar 8.850 siswa dan menelan anggaran hingga Rp 2,33 triliun.

"Jika mengasumsikan ini di 100 lokasi untuk tahun ajaran 2025-2026 itu totalnya adalah Rp 2.336.654.257.000. Ini untuk 100 lokasi dengan 354 rombel dikalikan 25 siswa per rombel totalnya sekitar 8.850 siswa. Jadi ini masih berupa asumsi karena nanti kemungkinannya bisa lebih dari 10 ribu," terang Gus Ipul dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Selasa (19/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci ia mengatakan setiap murid sekolah rakyat ini akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan sekitar Rp 48,25 juta per tahun. Angka ini sudah termasuk keperluan belajar siswa seperti seragam dan sepatu, buku dan alat tulis, hingga perangkat lain seperti laptop.

"Kemudian untuk pembiayaan siswa ini kami juga sudah melapor kemarin kepada Presiden, indeks pembiayaan per siswa itu sekitar Rp 48,25 juta per tahun. Itu sudah termasuk seragam, alat-alat sekolah yang lain seperti laptop dan juga sepatu dan lain-lainnya lah, itu per tahunnya. Tentu ini tahun pertama, tahun kedua indeksnya pasti lebih kecil lagi," paparnya.

Lebih lanjut ia mengatakan pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 487,14 miliar untuk dukungan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah rakyat. Kemudian ada juga anggaran sebesar Rp 1,11 triliun tenaga pendidik, Rp 3,66 miliar untuk penyusunan kurikulum, dan sejumlah dana operasional lainnya.

"Kemudian ada dukungan sarana dan prasarana untuk 100 lokasi, 354 rombel, itu Rp 487,14 miliar. Untuk apa saja? Sarana laboratorium seperti komputer, sarpras kesenian, perpustakaan, asrama, dapur, kelas dan lain sebagainya," jelas Gus Ipul.

"Kemudian untuk penyusunan kurikulum dibutuhkan Rp 3,66 miliar. Kebutuhan guru dan tenaga pendidik Rp 1,11 triliun, kemudian operasional sekolah rakyat Rp 187,73 miliar, dukungan sekolah rakyat Rp 116,64 miliar," sambungnya.

Diharapkan seluruh sarana dan prasarana sekolah rakyat ini akan siap pada akhir Juni atau awal Juli 2025 sehingga salah satu program unggulan Prabowo ini dapat segera beroperasi mulai tahun ajaran baru nanti.

"Jadi mulai kesiapan sarpras diharapkan nanti akhir Juni awal Juli sudah tuntas, kemudian kurikulum juga sekarang sedang berproses terus, kesiapan guru juga sudah kita lakukan rapat berulang-ulang dengan Dikdasmen, dengan PAN-RB, dengan BKN, dan juga unsur-unsur Satgas yang lain. Termasuk tentu kesiapan peserta didik," pungkasnya.

(fdl/fdl)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |