Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bisa Beroperasi hingga 80 Tahun dengan Minim Emisi Karbon

3 months ago 48

Bapeten mengatakan PLTN bisa beroperasi hingga 80 tahun dengan minim emisi karbondioksida (CO2) dan gas rumah kaca.

 MNC Media)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bisa Beroperasi hingga 80 Tahun dengan Minim Emisi Karbon. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah tengah mengkaji pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Pembangkit tersebut pun disebut-sebut bisa beroperasi cukup panjang.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengatakan PLTN bisa beroperasi hingga 80 tahun dengan minim emisi karbondioksida (CO2) dan gas rumah kaca.

Hal ini diutarakan Pengawas Radiasi Ahli Madya Bapeten Nur Syamsi Syam, sekaligus merespons rencana pembangunan proyek PLTN yang tengah digodok pemerintah saat ini.

“Tadi disampaikan (PLTN) bisa beroperasi cukup panjang bahkan sebenarnya sampai 80 tahun saat untuk satu PLTN,” ujar Nur Syamsi Syam dalam Market Review IDX Channel, Jumat (13/12/2024). 

Dia memastikan nuklir merupakan salah satu energi dengan emisi gas rumah kaca dan CO2 yang sangat kecil, bahkan hampir tidak melepaskan emisi dalam operasionalnya.

Dengan begitu, pembangunan proyek PLTN sangat strategis. Selain memasok listrik dalam jumlah besar, juga ikut mempercepat implementasi net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih di Indonesia ke depannya. 

“Kami pikir PLTN ini salah satu alternatif yang andal, itu cukup andal,” tuturnya.

Rencananya, pemerintah melalui PT PLN (Persero) bakal menggandeng beberapa investor asing untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan melakukan studi terhadap teknologi reaktor modular nuklir skala kecil atau nuclear small modular reactor.

Merespons hal itu, Nur Syamsi Syam menjelaskan bila small modular dipahami sebagai daya yang dibangkitkan mencapai 1.400 megawatt (MW) per satu unit PLTN. 

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |