Mengenal Panel Surya dan Pabrik Terbesarnya di Indonesia

17 hours ago 3

Jakarta -

Panel surya merupakan perangkat yang terdiri dari kumpulan sel surya yang dirangkai menjadi satu kesatuan sistem. Bentuk dan desain panel surya disesuaikan dengan kapasitas daya yang dibutuhkan serta model yang diinginkan.

Biasanya, panel surya dipasang di atap rumah, di atas gedung, atau pada instalasi mandiri yang dipasang menggunakan tiang. Belakangan ini, penggunaan panel surya sebagai genteng mulai diminati dalam desain rumah, terutama di kawasan padat penduduk.

Hal ini karena pemasangan panel surya tidak memerlukan lahan tambahan. Dari sisi tampilan, genteng panel surya mampu memberikan nuansa modern, elegan, dan mendukung penghematan biaya listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Panel Surya

Dikutip dari buku Mendulang Energi Gratis dengan Teknologi Tepat Guna, panel surya berfungsi untuk mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik. Selain sebagai sumber listrik, panel surya juga bisa difungsikan sebagai material atap atau genteng.

Panel surya adalah perangkat yang tersusun dari sel-sel fotovoltaik yang berfungsi untuk mengonversi sinar matahari menjadi energi listrik. Teknologi ini memanfaatkan prinsip kerja fotovoltaik, material semikonduktor seperti silikon akan menghasilkan arus listrik ketika menerima paparan cahaya matahari.

Cara kerjanya yakni dengan proses konversi sinar matahari menjadi listrik pada panel surya dikenal dengan efek fotovoltaik tadi. Sel fotovoltaik yang umumnya dibuat dari material silikon berfungsi menyerap foton dari sinar matahari.

Ketika foton mengenai sel surya, energi dari cahaya tersebut akan melepaskan elektron dari atom dalam semikonduktor, sehingga menghasilkan arus listrik. Setiap sel fotovoltaik menghasilkan listrik dalam jumlah kecil, namun ketika beberapa sel ini digabungkan dalam satu panel, daya listrik yang dihasilkan akan cukup besar untuk memenuhi kebutuhan listrik bangunan di berbagai sektor.

Arus listrik yang terbentuk dari proses ini lalu dikumpulkan dan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik di rumah, perkantoran, maupun industri. Dalam perkembangannya, penggunaan panel surya tidak hanya dimanfaatkan sebagai solusi ramah lingkungan dalam menekan emisi karbon, tetapi juga menjadi strategi penghematan pengeluaran untuk biaya listrik.

Pada buku Teknologi Energi Baru Terbarukan karya Afrizal Abdi Musyafiq dkk, disebut dengan memasang panel surya di rumah, kamu bisa memiliki sumber listrik alternatif selain listrik dari PLN.

Kadang, perbedaan antara sel surya dan panel surya membuat orang keliru. Secara sederhana, sel surya adalah komponen dasar yang bertugas mengubah energi matahari menjadi listrik.

Sedangkan panel surya adalah kumpulan dari sejumlah sel surya yang dirangkai untuk meningkatkan kapasitas listrik yang dihasilkan. Biasanya, panel-panel ini dipasang di atap rumah atau bangunan untuk menghasilkan listrik dalam skala lebih besar.

Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan Panel Surya

Masih dikutip dari buku karangan Afrizal Abdi Musyafiq dkk, ada beberapa keuntungan dan kekurangan menggunakan panel surya. Salah satu manfaat utama dari penggunaan panel surya adalah dapat membantu mengurangi biaya tagihan listrik bulanan.

Semisal kamu adalah pelanggan PLN yang menggunakan panel surya di rumah, bisa menjual kelebihan listrik yang dihasilkan ke PLN melalui sistem ekspor-impor listrik. Energi listrik yang diekspor ini nantinya akan mengurangi tagihan listrik pengguna, sehingga pengeluaran bulanan bisa lebih hemat.

Manfaat lain dari pemakaian panel surya adalah yakni bisa menjadi konsumen mandiri dalam hal penyediaan energi, karena memanfaatkan sinar matahari yang ramah lingkungan sebagai sumber listrik. Selain itu, panel surya tidak menimbulkan polusi dan memiliki proses perawatan yang tergolong sederhana dan tidak memakan banyak biaya.

Untuk merawat panel surya, cukup membersihkannya dari debu menggunakan air atau sabun, biasanya cukup dilakukan setiap enam bulan sekali. Dengan perawatan yang rutin dan tepat, panel surya dapat bertahan hingga lebih dari 20-30 tahun.

Namun meski menawarkan berbagai keunggulan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memasang panel surya di rumah. Salah satunya adalah biaya instalasi yang tergolong tinggi. Hingga saat ini, pemakaian panel surya di kalangan rumah tangga masih terbatas, karena harga pemasangannya cukup mahal.

Untuk kapasitas 1 kilowatt peak (kWp), diperlukan investasi sekitar Rp 20-30 juta. Selain itu, panel surya bersifat intermiten, artinya pasokan energi listrik dari sistem ini tidak selalu stabil.

Ketersediaan listrik sangat bergantung pada kondisi cuaca dan waktu. Jika cuaca mendung, hujan, atau saat malam hari, produksi listrik dari panel surya akan menurun bahkan berhenti, karena tidak ada sinar matahari yang bisa diserap.

Panel surya mampu menghasilkan listrik secara mandiri tanpa tergantung sepenuhnya pada jaringan listrik PLN, sehingga menguntungkan untuk penduduk di wilayah yang mendapat paparan sinar matahari optimal. Oleh karena itu, sistem panel surya biasanya memerlukan baterai tambahan untuk menyimpan energi, sehingga pasokan listrik tetap tersedia saat sinar matahari tidak mencukupi.

Mengenal Pabrik Panel Surya Terbesar di Indonesia

Nah belum lama ini, telah diresmikan pabrik panel surya terbesar di Indonesia. Pada akhir tahun 2024 lalu, PT PLN Indonesia Power (PLN IP) resmi meresmikan pabrik solar panel terintegrasi pertama sekaligus terbesar di Indonesia.

Pabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah ini memiliki kapasitas produksi hingga 1 Gigawatt Peak (GWp). Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa pabrik tersebut dibangun melalui kemitraan antara PLN Indonesia Power Renewables, Trina Solar Co. Ltd, dan PT Dian Swastatika Sentosa.

Kerja sama ini melahirkan perusahaan patungan bernama PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI). Pabrik tersebut dirancang untuk memproduksi panel surya dengan teknologi Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon) yang menawarkan tingkat efisiensi mencapai 23,2%.

Angka ini melampaui rata-rata efisiensi panel surya yang saat ini umum digunakan di Indonesia, yakni sekitar 20%.

"Pabrik ini dikembangkan bersama dengan perusahaan tier-1 industri solar panel dunia dan diharapkan mampu memenuhi permintaan pengembangan energi terbarukan di Indonesia," kata Edwin dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2024).

Ia juga menambahkan bahwa panel surya produksi pabrik ini telah mengadopsi teknologi N-type TOPCon yang memenuhi standar bankability AAA dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF). Hal ini menjadi bukti keseriusan PLN IP dalam memperkuat industri energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri.

Selain mendukung transisi energi, kehadiran pabrik ini juga ditargetkan untuk mengurangi ketergantungan impor komponen panel surya. Dengan produksi lokal, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) akan meningkat, sesuai dengan regulasi dalam Permenperin Nomor 34 Tahun 2024.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT TMAI, Lokita Prasetya, menambahkan bahwa pembangunan pabrik berlokasi di atas lahan seluas 7 hektare. Pabrik panel surya tersebut dinilai mampu memproduksi panel surya hingga kapasitas 720 Watt Peak per modul dengan tingkat efisiensi 23,2%.

"Kami telah bekerja keras membangun pabrik panel surya ini di atas lahan 7 hektar sesuai target yang dicanangkan. Pabrik ini telah siap beroperasi dan mampu memproduksi modul panel surya terbesar di Indonesia hingga 720 Watt Peak per modulnya dan efisiensi hingga 23,2%," ucap Lokita.

Mengandalkan sumber energi terbarukan seperti sinar matahari juga berarti mengurangi ketergantungan pada energi fosil, yang ketersediaannya terbatas dan berdampak buruk pada lingkungan. Dengan memanfaatkan energi matahari yang melimpah dan berkelanjutan, penggunaan panel surya menjadi salah satu langkah cerdas menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.


(aau/fds)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |