Terima PM China di Istana, Prabowo Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama

7 hours ago 3

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto hari ini menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Kedua pihak melakukan pertemuan bilateral untuk membahas atau mencapai kesepakatan dalam berbagai bidang.

Prabowo mengatakan akan terus memperkuat kemitraan strategis Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) setelah 75 tahun ini hubungan diplomatik berjalan. Kedua negara disebut telah menjadi mitra yang memiliki hubungan strategis yang komprehensif.

"Saya tegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat kemitraan Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok dan dengan bangsa Tiongkok," kata Prabowo dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menilai hubungan ini tidak hanya akan membawa kebaikan untuk kedua negara, melainkan juga untuk seluruh kawasan Asia dan bahkan dunia.

"Kami memandang hubungan ini akan membawa kebaikan tidak hanya kepada kedua negara kita, tapi kepada seluruh kawasan Asia dan bahkan mungkin juga dunia," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, PM China Li Qiang mengatakan saat ini dunia internasional sedang mengalami guncangan dan perdamaian seluruh dunia sedang menghadapi ketidakpastian. Di tengah kondisi ini, Indonesia dinilai sebagai mitra yang baik.

"Indonesia sebagai mitra yang baik dan erat. Kami siap bekerja sama dengan Indonesia untuk menjalankan misi dan visinya saat kita menjalin hubungan diplomatik, membesarkan tradisi persahabatan kedua negara, memperkuat kolaborasi dan persatuan," ucap PM China Li Qiang.

Hubungan dagang antara Indonesia dan China kuat dengan ekspor Indonesia ke China mencapai US$ 62,43 miliar sepanjang 2024. Dari sisi investasi, China menjadi investor asing terbesar ketiga di Indonesia setelah Singapura dan Hong Kong, dengan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 8,1 miliar pada 2024.

Kedua negara juga telah memperpanjang Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) senilai 400 miliar Yuan atau setara Rp 891 triliun untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi bilateral.

Tercatat delapan proyek potensial business-to-business (B2B) senilai Rp 163 triliun sedang dijajaki dengan proyeksi penciptaan lebih dari 25.000 lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Salah satu inisiatif utama yakni Two Countries Twin Park (TCTP) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang Industropolis dengan nilai investasi mencapai Rp 60 triliun.

(aid/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |