Medvedev juga menuduh pemerintahan Presiden AS Joe Biden memperpanjang konflik Ukraina untuk membebani penggantinya, presiden terpilih Donald Trump.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev. (Foto: Kremlin)
IDXChannel – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengeluarkan peringatan yang mengerikan terkait perkembangan terkini konflik dengan Ukraina. Dia menyatakan dukungan Organisasi Pakta Atlantik Utara atau NATO terhadap Kiev adalah deklarasi perang terhadap Rusia.
Dalam wawancara eksklusif dengan Alarabiyah, Medvedev mengatakan, Ukraina sudah mulai menyerang ke dalam wilayah Rusia menggunakan rudal yang dipasok AS dan Eropa. Karena itu, Moskow pun mengerahkan rudal balistik hipersonik Oreshnik sebagai balasan atas serangan itu.
"(Serangan menggunakan rudal Barat oleh Ukraina di wilayah Rusia) ini tidak akan luput dari perhatian kami. Apa yang terjadi akan mendorong konflik ke arah yang lebih menegangkan. Ini adalah eskalasi konflik," kata Medvedev, seperti dikutip Alarabiyah, Kamis (28/11/2024).
Mantan presiden Rusia itu menuduh negara-negara Barat melewati semua batas yang semestinya tak boleh dilanggar. Dia juga menegaskan bahwa tindakan Barat tersebut telah mengubah aturan keterlibatan mereka dalam konflik Ukraina secara permanen.
Medvedev pun menekankan bahwa keputusan Presiden Vladimir Putin untuk mengerahkan rudal Oreshnik menunjukkan kesiapan Rusia untuk melakukan eskalasi jika diprovokasi lebih lanjut.
"Panglima Tertinggi (Putin) membuat keputusan untuk meluncurkan serangan balasan dengan rudal balistik hipersonik, yang diuji untuk pertama kalinya di medan konfrontasi bersenjata," ujarnya.
Rudal Oreshnik memang baru pertama kali dimunculkan dalam konflik Rusia-Ukraina. Rudal anyar itu dikerahkan dengan pemberitahuan sebelumnya kepada Amerika Serikat untuk menghindari konsekuensi internasional yang tidak diinginkan.
Medvedev juga menuduh pemerintahan Presiden AS Joe Biden memperpanjang konflik untuk membebani penggantinya, presiden terpilih Donald Trump, sembari memperkuat legacy alias warisannya sendiri.
"Biden ingin meninggalkan penggantinya dengan warisan seberat mungkin di Ukraina. Pemerintahan Demokrat telah menghabiskan ratusan miliar (USD) uang pembayar pajak Amerika untuk perang ini," katanya.