Kinerja Anak Usaha Tugu Insurance (TUGU) Moncer, Begini Respons Analis

1 month ago 26

Selain pendapatan underwriting yang tumbuh double digit, pendapatan usaha lainnya juga tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp420 miliar.

 MNC media)

Kinerja Anak Usaha Tugu Insurance (TUGU) Moncer, Begini Respons Analis (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), atau Tugu Insurance, berhasil mempertahankan tren pertumbuhan kinerjanya, hingga sembilan bulan pertama 2024 ini.

Salah satu penopang torehan positif tersebut, didapat dari kinerja anak usaha Perseroan yang juga moncer dalam periode yang sama.

Dari segi pendapatan, misalnya, TUGU berhasil membukukan hingga Rp3,2 triliun, terhitung hingga September 2024 lalu. Capaian tersebut terhitung tumbuh 16 persen dibanding realisasi pendapatan pada periode sama 2023 lalu.

Pos penyumbang kenaikan tersebut, di antaranya, didapat dari pendapatan underwriting yang naik 17 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp2,3 triliun. 

Selain pendapatan underwriting yang tumbuh double digit, pendapatan usaha lainnya juga tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp420 miliar.

Pendapatan usaha lainnya merupakan pendapatan yang diperoleh TUGU dari anak usaha yang bukan bergerak di bidang asuransi. 

Pendapatan usaha lainnya berkontribusi sebesar 13 persen dari total pendapatan TUGU secara konsolidasi. Pos ini berasal dari usaha sewa, jasa survei dan penjualan kendaraan. Pada segmen usaha sewa, pendapatan yang tercatat mencapai Rp283 miliar, atau tumbuh 41 persen yoy.
 
Sebagai informasi, TUGU memiliki anak usaha yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan maupun properti bernama PT Pratama Mitra Sejati (PMS). Mengacu pada laporan keuangan konsolidasian non-audit TUGU per September 2024, PMS beroperasi sejak 15 Januari 1990.
 
Fokus usaha PMS adalah di bidang penyewaan properti maupun kendaraan bermotor, adapun TUGU memiliki 99,99 persen saham di PMS secara tidak langsung melalui PT Tugu Pratama Interindo (TPInt). 

Total aset PMS sebelum eliminasi per akhir September 2024 mencapai Rp2,7 triliun dan naik dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp2,5 triliun. 

Menurut Analis NH Korindo Sekuritas, Leonardo Lijuwardi, perbaikan bisnis di segmen non-asuransi TUGU juga terus terjadi terutama dikontribusikan dari segmen penyewaan kendaraan dan properti melalui PMS.
 
Leo menjelaskan bahwa pertumbuhan bisnis PMS masih akan terus positif dengan laju setidaknya delapan hingga sembilan persen per tahun, hingga 2026 dan turut menjadi penyumbang pendapatan konsolidasian TUGU.

"Di sisi lain, PMS juga menunjukkan tren peningkatan dalam profitabilitas," tulis Leo, dalam laporan risetnya. 

Di sepanjang 2024, harga saham TUGU terpantau masih naik 4,41 persen. Kinerja harga saham TUGU bahkan masih lebih baik dibandingkan dengan IHSG yang sudah terkoreksi 1,26 persen sepanjang 2024 ini.

Di sisi lain, TUGU juga menjadi saham dari sektor asuransi umum yang paling banyak dikoleksi oleh investor asing. 

Data perdagangan menunjukkan, hingga saat ini saham TUGU dibeli bersih oleh investor asing di pasar regular sebesar Rp61,4 miliar. Manuver asing di saham TUGU kontras dengan kondisi pasar saham Indonesia yang secara keseluruhan ditinggalkan pemodal asing.

Total aliran modal keluar di pasar saham (regular) sepanjang tahun ini mencapai Rp 16,8 triliun. 

Melihat kinerja bisnis dan keuangan TUGU yang tumbuh solid tahun ini serta memiliki prospek cerah, Leonardo Lijuwardi menetapkan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga saham di Rp 1.990 per saham atau setara dengan rasio Price to Book Value (PBV) 0,7x untuk 2025. 

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |