PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) berencana menggelar initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) berencana menggelar initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Perusahaan pupuk, PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) berencana menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 1,66 miliar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Saat ini, perseroan sedang memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 16 Desember 2024 mendatang. Adapun, harga penawaran yang ditetapkan sebesar Rp240-Rp620 per saham, sehingga perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp1,03 triliun.
Perseroan akan menggunakan 54,7 persen dana hasil IPO untuk diserahkan kepada anak usaha, PT Fertilizer Inti Technology (FIT) dalam bentuk penyertaan modal. Secara rinci, dana tersebut akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja FIT untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan pupuk, serta pembayaran sebagian pokok utang kepada kreditur FIT kepada Bank Permata.
Kemudian, sebesar 8,9 persen dana hasil IPO akan disetorkan kepada PT Dharma Guna Wibawa dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk rencana pembayaran sebagian pokok utang kepada para kreditur seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), dan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN).
Lalu, sekitar 33,1 persen akan digunakan dengan rincian sebesar 43,9 persen digunakan untuk pemenuhan modal kerja perseroan untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan pestisida, sebesar 29,8 persen digunakan untuk belanja modal dalam bentuk pengembangan tahap dua untuk penambahan fasilitas lini produksi pada rangkaian sistem karbamasi pabrik pestisida Perseroan yang berlokasi di Cikande, Banten.
“Rencana penambahan lini produksi akan selesai pada tahun 2026 dan direncanakan akan beroperasi pada awal 2027,” demikian dikutip dari prospektus, Senin (2/12/2024).
Penambahan lini diharapkan mampu memberikan peningkatan kapasitas produksi di pabrik pestisida. Dalam rangka menunjang rencana strategis pertumbuhan, DGWG juga akan melakukan kegiatan produksi pestisida sendiri melalui pembangunan pabrik tahap 1 yang sedang berjalan dan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik tahap 2 untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik pestisida secara keseluruhan.
Selanjutnya, sekitar 26,3 persen digunakan untuk rencana pembayaran sebagian pokok utang kepada para kreditur perseroan yakni PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Sementara, sisanya akan disetorkan kepada PT Semesta Alam Sejati dalam bentuk penyertaan modal untuk pemenuhan modal kerja yang digunakan untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan peralatan pertanian.
Perseroan diperkirakan melantai di BEI pada 10 Januari 2025 mendatang. Sebelum itu, penawaran umum atau offering akan dilaksanakan pada 2-8 Januari 2025.
Kemudian, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 8 dan 9 Januari 2025. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk tiga penjamin emisi efek, yakni PT BRI Danareksa Sekuritas (OD), PT Samuel Sekuritas Indonesia (IF), dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia (AH).
(Rahmat Fiansyah)