Hindari Tarif Trump, Barang China Disamarkan Jadi Produk Ekspor dari Korsel

5 hours ago 1

Jakarta -

Bea Cukai Korea Selatan mengungkapkan adanya temuan terkait peningkatan upaya untuk menyamarkan produk asing sebagai ekspor Korea yang sebagian besar datang China. Upaya tersebut dilakukan guna menghindari tarif besar yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Layanan Bea Cukai Korea mengatakan telah menemukan pelanggaran senilai 29,5 miliar won (sekitar $ 20,81 juta) dari kuartal pertama, dengan pengiriman yang menuju AS menyumbang 97% dari total tersebut. Temuan tersebut dilakukan usai adanya penyelidikan khusus pada bulan lalu.

Pada tahun 2024, total pelanggaran terkait penyamaran asal barang mencapai 34,8 miliar won. Dari jumlah tersebut, 62% merupakan barang-barang yang dikirim ke Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terjadi peningkatan upaya ekspor terselubung selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden dan kami memperkirakan tren serupa akan terjadi," kata Direktur Perencanaan Investigasi Bea Cukai Korea Selatan Lee Kwang-woo dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025).

Lee menyampaikan temuan hari Senin ini mencakup bahan katode senilai 3,3 miliar won yang digunakan untuk baterai, diimpor dari China dan dikirim ke AS dengan Korea Selatan yang secara keliru ditandai sebagai negara asal, untuk menghindari tarif yang sudah tinggi pada bulan Januari bahkan sebelum tarif Trump berlaku.

Pada Maret, kamera pengintai senilai 19,3 miliar won diimpor dari China dalam bentuk suku cadang dan dirakit kembali di Korea Selatan untuk menghindari pembatasan AS terhadap perangkat komunikasi China.

Lee mengatakan, berapa barang telah dikirim ke luar negeri, sementara lainnya masih berada di pelabuhan. Layanan Bea Cukai Korea telah membentuk tim tugas khusus untuk mencegah upaya ekspor ilegal barang-barang tersebut dan berencana untuk menyusun langkah-langkah respons yang lebih spesifik guna melindungi perusahaan domestik. Sementara itu, pelanggaran yang ditemukan akan diteruskan ke kejaksaan.

Sementara itu, hari ini, pejabat Bea Cukai Korea Selatan mengadakan pertemuan dengan pejabat AS untuk membahas upaya penyelidikan bersama. Pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa mungkin akan ada peningkatan upaya dari perusahaan asing yang berasal dari China, untuk menggunakan Korea Selatan yang merupakan sekutu utama AS dan memiliki perjanjian perdagangan bebas sebagai jalan untuk menghindari tarif dan regulasi.

Pasalnya, Trump memberlakukan tarif 25% pada Korea Selatan bulan ini, di antara serangkaian tarif baru yang kemudian ditangguhkan selama tiga bulan. Sementara AS kini memberlakukan tarif 145% pada China setelah serangkaian tindakan balasan yang saling dilakukan, yang menurut para ekonom telah memutuskan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

(rrd/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |