Gubernur BI Perry Warjiyo menilai dunia kini semakin tak bisa diprediksi. Ini juga terjadi pascaterpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS.
Presiden terpilih AS, Donald Trump. (Foto: Arsip)
IDXChannel – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai dunia kini semakin tak bisa diprediksi. Ini juga terjadi pascaterpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).
Menurut dia, penting untuk mengingat kebijakan Trump dalam menghadapi gejolak dunia. Perry mengatakan, kebijakan Trump yang mengutamakan negaranya di atas segalanya harus dicermati. Sebab, dia tidak percaya pada multilateralisme. Karena itulah, Trump mengincar tarif tinggi pada sejumlah negara.
“He does not believe on those kind, he only believes in bilateral deal. Oleh karena itu, makanya yang disasar sekarang adalah negara-negara yang punya surplus besar perdagangan dengan Amerika Serikat,” ujar Perry di Seminar KAFEGAMA, Menara BTN, Sabtu (14/12/2014).
Perry menjabarkan, beberapa negara dengan surplus perdagangan besar itu adalah China, Kanada, dan Eropa. Selain itu, ada pula Vietnam yang menjadi negara Asia Tenggara satu-satunya.
“Itulah negara-negara yang punya surplus perdagangan besar dengan Amerika dan karenanya dia akan mengenakan tarif yang tinggi bagi barang-barang yang diimpor Amerika dari lima negara itu,” kata Perry.
Dia bahkan menyebut Trump kini sudah merencanakan tarif minimal 25 persen kepada China per semester II-2025. Kemudian, politikus Partai Republik itu juga sudah mengumumkan rencana tarif perdagangan baru kepada Kanada.
Perry mengatakan, Trump juga sudah menyiapkan kebijakan imigrasi yang sangat ketat untuk semua pekerja. Dalam hal ini, orang asing di Amerika yang tidak punya izin sah akan diusir dengan paksa.