Digitalisasi Bantu Maksimalkan Potensi Besar Bisnis Kopi di Indonesia

1 month ago 17

sentuhan digitalisasi dinilai memiliki peran cukup signifikan, sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses produk kopi yang berkualitas.

 MNC media)

Digitalisasi Bantu Maksimalkan Potensi Besar Bisnis Kopi di Indonesia (foto: MNC media)

IDXChannel - Sabagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, Indonesia diyakini memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan.

Salah satunya melalui ceruk pasar kedai kopi, yang secara nasional memiliki pangsa mencapai USD2,1 miliar, dengan pertumbuhan CAGR sekitar 10 persen dalam beberapa tahun ke depan.

Guna memaksimalkan potensi tersebut, sentuhan digitalisasi dinilai memiliki peran cukup signifikan, sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses produk kopi yang berkualitas.

Pemanfaatan digitalisasi tersebut, di antaranya, telah coba dimaksimalkan oleh Fore Coffee dengan menjadikan aplikasi digital sebagai andalan, guna melengkapi jejaring gerai kopinya yang per September telah mencapai 216 gerai, dan tersebar di 43 kota di Indonesia.

"Kami turut berkontribusi meningkatkan konsumsi kopi secara nasional dengan berbagai inovasi dan strategi, mulai dari menu kopi hingga layanan konsumen secara online," ujar Chief Executive Officer Fore Coffee, Vico Lomar, dalam keterangan resminya, Rabu (4/12/2024).

Diluncurkan sejak 2018 lalu, menurut Vico, aplikasi Fore Coffee memang sengaja dikembangkan berdasarkan pola konsumsi masyarakat dewasa ini, yang telah terbiasa mendapatkan makanan dan minuman yang diinginkan secara cepat dan mudah.

Karenanya, tak heran bila Vico mengeklaim bahwa aplikasi Fore Coffee sejauh ini telah diunduh oleh jutaan pengguna secara nasional.

"Aplikasi Fore Coffee tidak hanya mempermudah konsumen untuk membeli kopi, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih personal dan interaktif bagi setiap penggunanya. Sejak berdiri, Fore Coffee mendedikasikan bisnis untuk
menyebarkan potensi dan budaya kopi Indonesia," ujar Vico.

Vico menjelaskan, industri kopi di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan dan memiliki peluang yang sangat besar untuk terus ditingkatkan.

Laporan dari United States Department of Agriculture (USDA) bertajuk "Indonesia: CoǕee Annual" memproyeksikan konsumsi kopi di Indonesia pada periode 2024-2025 akan meningkat
sebesar 10.000 kantong menjadi 4,8 juta kantong, dari 4,45 juta kantong pada periode 2020-2021, dengan perhitungan satu kantong kopi setara dengan 60 kilogram.

Menurut USDA, peningkatan konsumsi ini didorong oleh stabilitas ekonomi yang terus membaik, terutama di sektor makanan dan minuman, perhotelan, serta sektor terkait lain yang mendukung pertumbuhan konsumsi kopi.

Meski demikian, Vico mencatat bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan. Saat ini, Indonesia menempati peringkat di bawah Filipina dengan rasio lebih dari 27.800 orang per kedai kopi.

Selain itu, konsumsi kopi per kapita Indonesia masih tergolong rendah, hanya satu kilogram per tahun, menempatkannya di urutan kedua terendah di dunia.

Sebagai perbandingan, data dari Redseer Analysis (2023) mencatat konsumsi kopi per kapita negara seperti Finlandia mencapai 12 kg per kapita atau Amerika Serikat sebesar 5,0 kg per kapita di 2023.

"Ini menunjukkan kesenjangan besar yang dapat diisi dan dimanfaatkan oleh penjual, salah satunya Fore Coffee," ujar Vico.

Tak hanya berkontribusi dalam mengembangkan industri kopi di Indonesia, Fore Coffee juga telah memperluas ekspansinya ke Singapura sejak 9 November 2023 dengan membuka gerai pertama di Bugis Junction.

Langkah strategis tersebut sejalan dengan ambisi dan komitmen Fore Coffee untuk membawa kopi
terbaik Indonesia ke sejumlah negara. Ambisi Fore Coffee untuk mengenalkan kopi Indonesia ke luar negeri juga dibarengi dengan komitmen keberlanjutan atau sustainability sesuai dengan tren dunia.

"Untuk itu, kami juga mengedepankan aspek ramah lingkungan dalam operasional bisnis. Salah satu inisiatifnya yaitu pengelolaan bisnis yang peduli terhadap dampak lingkungan, baik dari segi produksi maupun kemasan," ujar Vico.

Upaya tersebut, dikatakan Vico, sejalan dengan nama perusahaan FORE, yang berasal dari kata FOREST atau hutan, dengan filosofi dapat tumbuh cepat, kuat, tinggi, sambil tetap menciptakan kehidupan bagi lingkungannya.

"Kami berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan melalui langkah-langkah yang lebih berkelanjutan," ujar Vico.

Salah satu inovasi bisnis yang menerapkan asas berkelanjutan adalah dengan memperkenalkan penggunaan kemasan kopi yang ramah lingkungan, yaitu kemasan dengan kode angka 5:PP (Polypropylene).

"Kode ini menandakan bahwa kemasan yang digunakan oleh Fore Coffee aman untuk makanan dan minuman. Selain itu, kemasan kopi tersebut dapat didaur ulang sehingga memberikan kontribusi pada pengurangan sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik," ujar Vico.

Dengan penggunaan kemasan yang lebih ramah lingkungan, lanjut Vico, Fore Coffee turut
serta dalam gerakan global untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Tidak hanya kemasan, Fore Coffee juga mengenalkan gelas kopi yang dapat digunakan kembali atau reusable coǕee cups.

Gelas yang dapat dipakai ulang ini tidak hanya lebih efisien dari sisi biaya operasional, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mengurangi limbah plastik sekali pakai yang biasanya dihasilkan oleh industri kopi.

Konsumen yang menikmati kopi di gerai Fore Coffee kini bisa membawa gelas mereka sendiri atau membeli gelas yang dapat digunakan berulang kali, mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Fore Coffee juga membawa misi keberlanjutan dengan membawa misi orisinal eco-friendly ke lebih dari 50 persen gerai di Indonesia dan Singapura dengan mendaur ulang plastik bekas gelas olahan sebanyak 8.800 kg untuk dijadikan furniture gerai Fore Coffee.

Sebagai bagian dari peluncuran The Tani Series bulan November lalu, Fore Coffee menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menghadirkan program ‘Pak Tani Ngopi di Jakarta’.

Program ini memberikan apresiasi kepada para petani kopi dari Jawa Barat sekaligus membuka peluang edukasi mengenai praktik bertani yang
lebih baik, pemasaran, dan branding.

Melalui inisiatif ini, Fore CoǕee tidak hanya
menghubungkan produsen dengan konsumen tetapi juga membantu petani memaksimalkan potensi produk mereka di pasar global.

"Dalam menghadapi tren konsumsi kopi yang terus berkembang, praktik keberlanjutan menjadi kunci utama kami dalam menjaga keberhasilan jangka panjang bagi industri kopi Indonesia, serta memperkuat posisi Fore CoǕee sebagai pemimpin pasar yang peduli terhadap masa depan planet ini," ujar Vico.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |