Jakarta -
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik wacana peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai penyedia likuiditas atau liquidity provider bagi pasar modal Indonesia.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, kehadiran Danantara akan menjadi sentimen positif bagi para investor institusi dalam negeri. Ia mengatakan, pihaknya akan mengkaji wacana tersebut.
"Silakan saja, silakan saja. Siapapun yang punya minat dan punya kapasitas untuk menjadi liquidity provider untuk saham, tentu kami menyambut baik," kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeffrey menambahkan, BEI masih menanti izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar Danantara dapat menjadi penyedia likuiditas bagi pasar modal. Namun begitu, ia menyebut peran Danantara sebagai penyedia likuiditas bisa dilakukan tanpa izin formal.
"Kita harapkan aktifnya nanti Danantara, ya tidak harus menjadi liquidity provider yang berizin dan formal, tetapi aktif di pasar, mendukung pasar itu, sudah sangat baik, sudah cukup bagi kita. Tidak harus dalam bentuk menjadi liquidity provider yang formal," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir mengatakan, pihaknya membuka ruang sebagai penyedia likuiditas pasar modal. Sementara saat ini, pasar modal dibagi menjadi dua unsur yakni bound atau pergerakan harga saham dan ekuitas atau nilai saham yang dimiliki investor.
"Memang kita sedang diskusikan, kita kan melihat pasti kalau pasar modal tuh ada dibagi dua, dari bond sama juga equity. Jadi tentu nanti kita lihat lah dari hasil dividen, kita parking di mana, ya bisa saja salah satunya di sana (pasar modal)," kata Pandu kepada wartawan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (14/4/2025).
Alokasi dividen, kata Pandu, paling cepat disimpan di pasar modal. Akan tetapi, Danantara juga telah memetakan proyek prioritas untuk mengalokasikan dana investasinya.
Namun begitu, Pandu tak mengungkap rinci sektor pasar modal apa yang akan dilikuidasi. Ia mengatakan, fokus utama Danantara saat ini untuk menguatkan investasi dan keuntungan bagi BUMN.
"Paling penting fokus, simple, kita kan balik ke return-nya, tapi kita juga sekarang sudah ada memegang semua saham BUMN dan Tbk. Kurang lebih ada 18 ya kalau saya nggak salah yang ada di pasar modal, ya kita lihat di sana," jelas dia.
Lihat juga Video: Prabowo Ungkap Qatar Akan Investasi USD 2 Miliar ke Danantara
(kil/kil)