Cerita Pedagang Jamu Jaring Milenial di Tengah Maraknya Minuman Manis

4 hours ago 2

Jakarta -

Gaya hidup anak-anak muda yang gemar mengonsumsi minuman manis cukup membahayakan kesehatan, beragam risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, kerusakan gigi hingga gagal ginjal menghantui. Namun siapa sangka di Bekasi Utara masih banyak anak muda yang justru rutin mengkonsumsi jamu angkringan.

Hal itu diungkapkan penjual jamu angkringan Dewi Poetri saat dikunjungi detikcom, berjualan di tengah kawasan perumahan bersama UMKM lainnya Dewi menyebut langganan jamu buatannya kini beragam mulai dari anak muda hingga lansia. Jamu dadakan Dewi ini menjadi minuman rutin bagi masyarakat untuk menjaga stamina hingga berbagai khasiat kesehatan lainnya.

"Memang mas herbal nggak semua orang suka cuma orang tertentu yang doyan jamu, tapi anak-anak muda sekarang kadang penasaran, mereka kebanyakan langganan saya muda-muda anak milenial lah yang nggak biasa minum jamu ngeliat begini jadi penasaran. Mereka mampir coba kunyit asam beras kencur, jadi anak muda ada langganan apalagi mereka yang perempuan, kalau lagi ada tamu bulanannya pasti mereka kesini mampir nyari kunyit asem," ucap Dewi saat dikunjungi detikcom di lapak Jamu Dewi Poetri, Bekasi Utara, Selasa (15/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita asli Surabaya, Jawa Timur ini memiliki bekal membuat jamu dari resep turun temurun neneknya, dari resep tradisional itu ia kembangkan menjadi 10 varian jamu dengan beragam khasiat seperti kolesterol, darah tinggi, asam urat, detoks paru, hingga lemah syahwat.

"Total ada 10 varian yang kemasan, racikan saya banyak ada untuk kolesterol, darah tinggi, asam urat, sampai detoks paru, ada juga purwaceng banyak yang minat serbuk dia dicampur sama kopi biasanya bapak-bapak yang beli," lanjut Dewi.

Jamu dengan beragam khasiat ini sudah ada di beberapa reseller dan agen - agen herbal, namun dengan dibukanya lapak angkringan kini membuka pelanggan baru yang penasaran dengan khasiat jamu.

Sebelum membuka usaha jamu, Dewi sudah lama usaha kue dari tahun 2004 hingga 2015 di rumahnya, namun dia merasa lebih tertarik untuk membangun usaha jamu sebab memiliki bekal resep keluarga dengan bermodalkan uang ratusan ribu Dewi membuat jamu dalam bentuk botol pada tahun 2016 dan dipasarkan melalui tetangga.

Produk jamunya itu disambut baik, bermodalkan dari mulut ke mulut produk jamu buatannya cepat terdengar dan beredar di wilayah Bekasi Utara. Menyadari produknya memiliki potensi Dewi lantas mencari bantuan permodalan untuk membeli alat-alat penunjang pembuatan jamunya, mulanya ia ingin ikut dengan grup PNM Mekaar bersama rekannya namun karena grupnya sudah penuh ia lantas diminta untuk membuat grup sendiri dan menjadi ketuanya.

"Waktu itu tau PNM dari teman ngajakin untuk masuk kelompok dia, tapi karena kelompoknya terlalu banyak orang jadi saya nggak bisa ikut, disuruh bikin sendiri saya ajak teman-teman yang masih satu lingkungan waktu itu ada 7 orang dan ketuanya saya sampai sekarang udah nambah anggota total 16 anggota," lanjut Dewi.

Menjadi ketua PNM Mekaar membuatnya belajar kompak dan saling mengerti antara satu dengan yang lain, setiap dua pekan sekali ibu-ibu dengan beragam usaha berkumpul untuk silaturahmi sekaligus menyetorkan dana ke petugas PNM Mekaar. Dalam perjalanannya, Dewi juga bertanggung jawab atas tagihan rekan-rekannya, sebelum kumpul Dewi rutin mengingatkan di grup untuk tepat waktu dalam pembayaran.

Bukan tanpa sebab, bergabung dengan PNM Mekaar Dewi dan anggotanya memiliki kesempatan untuk mendapatkan reward seperti diajak untuk ikut beragam pameran, pelatihan, mendapatkan pulsa, jalan-jalan ke luar negeri dan yang paling diimpikan yaitu hadiah umrah gratis dari PNM. Cara untuk mengikuti PNM Mekaar ini dijelaskan oleh Pimpinan Cabang PNM Bekasi Petrus Agus Mulyono.

"Ibu-ibu ini membuat suatu kelompok yang nanti akan dipilih ketua kelompoknya yang disetujui oleh anggota, dan itu nanti petugas dari PNM Mekaar akan datang dan melakukan verifikasi usaha dengan komitmen dari pada kelompok nasabah dan petugas mau hari apa melakukan PKM dan jam berapa, baru dilakukan verifikasi biasanya selama 2 minggu persiapan pencairan," ujar Pimpinan Cabang PNM Bekasi Petrus Agus Mulyono saat mengunjungi kelompok Dewi Poetri.

Pada tahap pertama biasanya para nasabah akan mendapatkan dana PNM Mekaar sebesar RP 2 juta yang bisa ditop up pada siklus berikutnya bertahap hingga Rp 10 juta. Memang dana tersebut sangat dibutuhkan untuk menambah modal usaha atau pembelian alat-alat bagi UMKM guna mendorong produksi sehingga meningkatkan omzet.

Diketahui hingga April 2025 PNM Cabang Bekasi telah menyalurkan dana pembiayaan kepada 455.988 nasabah dengan total pembiayaan mencapai Rp 1.306 Triliun.

"Hingga April 2025 PNM Cabang Bekasi telah menyalurkan dana pembiayaan Rp 1.306 Triliun kepada 455.988 nasabah, dengan potensi calon nasabah kelolaan PNM Bekasi 505.030 dan target nasabah hingga akhir tahun 2025 sebanyak 536.584 nasabah," tutup Agus.

Lihat juga video: Strategi Bisnis Jamu Tradisional di Era Modern

(hns/hns)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |