Jakarta -
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkapkan, ada sebanyak 1.967 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 mengundurkan diri. Dari jumlah tersebut, pengunduran diri paling banyak terjadi di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, kondisi pengunduran diri ini merupakan hasil dari langkah optimalisasi. Optimalisasi adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk menghindarkan agar tidak terjadi formasi yang kosong.
Ia pun mencontohkan, misalnya di Kemdiktisaintek, ada peserta CPNS tidak lulus pada formasi Dosen Sosiologi di Universitas Negeri Jember. Kemudian di Universitas Nusa Cendana ada formasi dosen Sosiologi dan yang melamar tidak ada. Maka orang dengan nilai terbaik secara sistem ini ditawarkan mengisi formasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara nasional optimalisasinya kita bisa mendapatkan hasil 16.167 orang. Ini kalau tidak ada optimalisasi berarti ada 16.000 formasi lebih yang akan kosong. Ini tentu akan memboroskan biaya. Kemudian setelah diisi dengan optimalisasi, ada 1.967 yang mengundurkan diri, 12,12%," kata Zudan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Berdasarkan bahan yang dipaparkan Zudan, BKN mencatatkan 5 instansi dengan pengunduran diri peserta hasil optimalisasi terbanyak. Di posisi pertama ada Kemdiktisaintek dengan pengunduran diri sejumlah 640 orang peserta CPNS.
Di posisi kedua, ada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan jumlah 575 orang. Lalu di posisi ketiga, ada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebanyak 154 orang, keempat ada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sebanyak 131 orang, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 121 orang.
Sedangkan untuk alasannya, alasan pengunduran diri paling banyak ialah unit penempatan terlalu jauh dari domisili, dengan sebanyak 1.285 orang peserta CPNS menggunakan alasan tersebut. Kedua ada terkendala izin keluarga, dari sebanyak 320 orang.
"Karena Kemdiktisaintek itu kampusnya banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, maka kendala terbesar adalah jauh dari domisilinya. Tapi sebenarnya bisa diterima dulu, 5 tahun kemudian pindah itu bisa diatur oleh kementeriannya. Kemudian yang kedua, karena tidak ada izin keluarga," ujar Zudan.
Ketiga ada terkendala kondisi kesehatan orang tua dengan 156 orang, keempat ada dianggap mengundurkan diri oleh usulan instansi dipergunakan jadi alasan 92 orang, serta yang kelima sedang/akan melanjutkan pendidikan dipergunakan sebagai alasan 44 orang mengundurkan diri.
Simak juga Video Gibran soal Pelantikan CPNS Diundur: Sudah Ada Solusinya
(acd/acd)