Danantara Bakal Dapat Kucuran Dividen BUMN Rp 170 T per Tahun

8 hours ago 2

Jakarta -

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) diproyeksikan mendapatkan kucuran dividen BUMN Rp 170 triliun per tahun. Dividen tersebut akan diinvestasikan oleh Danantara.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menjelaskan, di bawah Danantara akan dibentuk dua superholding, yakni Danantara Asset Management (DAM) dan Danantara Investment Management (DIM).

DAM difokuskan untuk mengelola seluruh BUMN yang akan diinbrengkan menjadi satu di bawah pengelolaannya. Sedangkan DIM berfokus pada investasi aset itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu apa yang diinvestasikan adalah saya punya komitmen dengan presiden bahwa saya harus mengeluarkan, memberikan dividen Rp 170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan oleh Mas Pandu (Sjahrir) di Danantara Investment Management," kata Dony dalam acara Outlook Ekonomi DPR di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025). Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, BTN, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, PT PLN (Persero), dan Telkom Indonesia, Elevating Your Future.

Dengan adanya dua superholding, ke depannya risiko investasi Danantara tidak akan mempengaruhi kinerja BUMN. Masyarakat juga tidak perlu khawatir bahwa dananya di bank-bank BUMN akan terkena imbasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN ini juga melihat bahwa harus dilakukan peningkatan pengelolaan BUMN untuk bisa meningkatkan dividen. Selaras dengan itu, tengah dipersiapkan proses restrukturisasi daripada pengelolaan BUMN.

Setidaknya ada empat tahapan yang sedang dilakukan, antara lain pertama, dilakukan proses fundamental business review terhadap keseluruhan 888 BUMN. Langkah ini dilakukan strategi secara komprehensif, mulai dari reprofiling bisnisnya hingga turnaround bisnis.

Tahapan kedua dilakukan konsolidasi bisnis. Dony berharap, proses ini dapat selesai dalam 1-2 tahun ke depan. Akan ada lebih dari 350 merger dan akuisisi yang akan dilakukan, sehingga skala perusahaan akan menjadi lebih besar.

Tahap ketiga, menulis ulang roadmap dari masing-masing perusahaan, mulai dari menentukan KPI, melihat bisnis model, menentukan revenue stream, hingga revenue parameternya. Lalu tahapan keempat, menentukan value creation dari perusahaan terkait.

(shc/ara)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |